Selamat Datang Di PORTAL NETWORK, News, Sport, LifeStyle, Techno dan Berita - berita terkini lainnya.. Kritik dan saran silahkan klik Contack Us.. Terima Kasih..

Kuasa Hukum Williardi Bantah Kliennya Otak Pembunuhan

Jakarta: Kuasa hukum Komisaris Besar Polisi Williardi Wizar, salah satu tersangka kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, hari ini mendatangi Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya. Mereka menjenguk kliennya sekaligus menanyakan rencana pemeriksaan terhadap Williardi.

Reporter Metro TV Edwin Tintin melaporkan, kuasa hukum Williardi yang berjumlah lima orang itu terpaksa pulang tanpa hasil. Sebab, mereka gagal bertemu tim penyidik karena sedang mengikuti rapat. Sementara, Kombespol Williardi kini ditahan di Rumah Tahanan Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Sebelum meninggalkan Mapolda Metro Jaya, tim kuasa hukum Williardi sempat memberikan keterangan kepada wartawan. Intinya mereka mengklarifikasi soal tudingan terhadap kliennya. Menurut Yohannes Jacob, salah satu kuasa hukum Williardi, kliennya bukan otak pembunuhan Nasrudin. Williardi hanya sebagai penghubung antara tersangka Sigid Haryo Wibisono dan dua tersangka eksekutor, Edo dan Jeri.

Yohannes mengatakan, kepada kuasa hukum, Williardi mengaku tidak mengetahui alasan Sigid mencarikan orang untuk kepentingan investigasinya. Untuk kepentingan itu, Williardi sempat diberikan uang tunai sebesar Rp 500 juta. "Dengan alasan, karena saudara Sigid membutuhkan tenaga untuk melakukan suatu private project-nya dia-lah (Sigid)," jelas Yohannes. Uang itu untuk diberikan kembali kepada Edo dan Jeri. kini sudah dicopot dari jabatannya. Williardi sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Pariwisata di Direktorat Pengamanan Khusus Mabes Polri.(DSY)

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Putuskan Megawati Tetap Capres, Rapat Pleno PDIP Sempat Alot


Jakarta - Rapat pleno PDIP yang kembali menegaskan dukungan terhadap Megawati Soekarnoputri sebagai capres tunggal partai itu. Kabarnya, rapat tersebut sempat berlangsung alot karena ada perdebatan mengenai sejumlah opsi.

"Rapat tadi sempat alot, biasalah ada beberapa orang yang mulai tertarik dengan bisikan-bisikan dari luar," kata sumber detikcom yang ikut rapat pleno yang digelar di kediaman Megawati, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (7/5/2009).

Sumber tersebut menegaskan, dalam rapat tersebut sejumlah fungsionaris PDIP sempat melirik opsi lain. Salah satunya adalah mengarahkan agar PDIP bergabung dengan Demokrat. Namun opsi itu ditentang mayoritas peserta pleno.

"Akhirnya pleno PDIP itu sepakat untuk kembali ke hasil Rakernas Bali yakni menjadikan Megawati sebagai capres," ujar sumber tersebut.

Rapat pleno DPP PDIP akhirnya menegaskan dukungannya terhadap Megawati Soekarnoputri sebagai capres tunggal partai itu.

"Pada prinsipnya Ibu tetap calon presiden," kata Ketua DPP PDIP Tjahjo Kumulo usai rapat di kediaman Megawati di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (7/5/2009).

Penegasan yang sama diungkapkan Sekjen PDIP Pramono Anung dalam rapat tersebut."Sikap politik PDIP tetap seperti kongres PDIP yang lalu," katanya.

Ancam Golput

Direktur Pro Mega Center, Mochtar Muhammad yang juga hadir dalam rapat pleno tersebut mengaku senang dengan hasil pleno tersebut. Sebab, sambung Mochtar, hal itu memang merupakan suara arus bawah di PDIP.

"Semua kader PDIP menginginkan Ibu Mega menjadi capres. Kalau tidak, saya pribadi lebih baik tidak ikut pemilu. Percuma saja kita kerja keras di Pemilu Legislatif kalau tidak bisa mencapreskan Ibu Megawati. Bagi saya, Megawati atau tidak sama sekali," tukas Mochtar.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Wiranto: 4 Hal yang Bikin Reformasi Gagal


Jakarta - Partner Jusuf Kalla, Wiranto, menilai kegagalan reformasi yang digulirkan mahasiswa pada tahun 1998 lalu disebabkan karena 4 Hal. Jika 4 hal ini diperbaiki, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat akan tercapai.

"Ada 4 hal yang menyebabkan reformasi tidak berhasil. Pertama, prinsip mandat. Masing-masing elite masih terkooptasi oleh kepentingan sendiri maupun parpol," kata Wiranto dalam acara diskusi bertemakan 'Pemilu 2009 Hasilkan Pemerintahan Untuk Rakyat' di Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (7/5/2009).

Kegagalan reformasi juga disebabkan oleh keterwakilan politik dan pertanggungjawaban pemerintah yang tidak transparan. Karena itu jika nanti dipercaya, dia berjanji akan memperbaiki semuanya.

"Faktor kedua karena keterwakilan politik dan akuntabilitas kita yang rendah sekali. Pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat masih sangat rendah," paparnya.

Ketua Umum Partai Hanura ini juga menyinggung penegakan hukum yang tebang pilih dalam pemerintahan saat ini. Seharusnya dengan komitmen penegakan hukum yang sangat tinggi, pemerintah bisa menghasilkan yang lebih besar dari yang ada sekarang.

"Kehendak untuk menegakkan hukum sangat luar biasa, tetapi dalam prakteknya tidak berjalan semestinya. Banyak yang melenceng," kritiknya.

Wiranto juga menyinggung masalah kepemimpinan yang tegas dan cepat dalam mengelola pemerintahan. Hal itu sangat penting untuk memberikan kepastian kepada rakyat bahwa Indonesia adalah negara yang tidak bisa dipermainkan.

"Kuncinya semua, para elite yang punya posisi, harus mempunyai leadership. Harus kuat dan tegas, kuat terkait dukungan parpol, kalau tegas berkaitan dengan karakter. Kalau dari sononya nggak tegas, ditegas-tegasin ya nggak bisa. Harapan kita tinggal pemimpin yang terpilih nanti memiliki talenta yang pro rakyat," pungkasnya.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Kronologis Kejadian Pembunuhan Berencana Nasrudin Zulkarnaen


Kronologis kejadian pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen dilakukan secara terencana dan melibatkan banyak pelaku. Antasari diduga sebagai aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut sehingga ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Demikian penjelasan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono usai pemeriksaan yang berlangsung Senin (4/5) pagi hingga petang. Nama Antasari Azhar muncul setelah polisi menggali informasi dari tersangka sebelumnya yang telah ditahan. Total ada 11 tersangka yang terseret kasus pembunuhan ini.

Masing-masing Daniel (D) sang eksekutor, Edo (E) sebagai pemberi order, Henrikus Kia Walen (H) sebagai penerima order, Heri Santoso (HS) sebagai pengendara motor, A dan C sebagai pemantau lapangan saat eksekusi, AM sebagai pemantau kebiasaan korban, Wiliardi Wizard (WW) dan Jerry Kusuma (JK) sebagai penghubung, SHW sebagai penyandang dana, dan AA sebagai aktor intelektual.

Penangkapan-penangkapan itu, lanjut Wahyono, dilakukan setelah pihaknya mendengarkan keterangan-keterangan awal dari beberapa saksi yang menyaksikan penembakan itu. Keterangan saksi-saksi itu mengungkap identitas sepeda motor yang digunakan pelaku yakni jenis Yamaha Scorpio. Dari penelusuran terhadap sepeda motor itulah Polisi menangkap Heri Santoso (HS) dan menyita sepeda motor tersebut.

Dari keterangan Heri, diketahuilah identitas Daniel (D) dan Hendrikus (H) yang merupakan orang yang memberikan pekerjaan. Setelah menangkap H, barulah diketahui bahwa ada pihak lain yang terlibat dalam penembakan tersebut. Mereka adalah A dan C. Kedua tersangka itu berperan sebagai pemantau lapangan dan berada di dalam mobil saat kejadian.

“Hasil penangkapan terhadap A membuahkan informasi keterlibatan pelaku lain yakni AM yang perannya adalah memantau serta mengobservasi kebiasaan korban sehari- hari,” jelas Wahyono. Ia mengatakan sebelum penembakan yang dilakukan di Modern Land, Tangerang pada 14 Maret 2009 sekitar pukul 14.05 WIB, para pelaku terlebih dahulu melakukan observasi serta mengamati kebiasaan korban sehari-hari.

Keterangan A menyebutkan bahwa AM juga sebagai pihak yang mengawasi pelaksanaan eksekusi terhadap Nasrudin. Untuk menjalankan pekerjaan itu, AM menerima dana atas pekerjaannya dari A. Ternyata, tersangka A pula yang bertugas menyediakan senjata api jenis revolver dengan cara membeli dari pihak lain.

Sebagian sisa dana yang diterimanya, telah pula digunakannya untuk membeli dua buah sepeda motor Yamaha Mio warna merah dan Jupiter MX warna hitam. Kedua sepeda motor itupun telah disita Polisi. Setelah ditangkapnya Heri dan Hendrikus, barulah Polisi berhasil menangkap D sang eksekutor setelah yang bersangkutan kembali ke Jakarta.

Dari keterangan D, Polisi berusaha menggali informasi tentang keberadaan senjata api yang telah digunakan untuk membunuh korban. Setelah itu, baru diketahui bahwa senpi itu berada di tangan Hendrikus yang memberi pekerjaan tersebut.

Akhirnya, pengakuan H menyebutkan bahwa senpi tersebut disimpan H dengan cara memendamnya di dalam tanah. Setelah menggali tempat tersebut, Polisi menemukan senpi yang dimaksud lengkap dengan enam butir peluru.

Ternyata dua peluru dalam keadaan tidak berproyektil lagi. Artinya dua peluru itu telah digunakan untuk menembak. Sedangkan empat peluru lainnya masih utuh dan terletak di silinder senpi tersebut. Pengusutan dilanjutkan dan hasilnya Polisi mengetahui bahwa H sang pemberi kerja, menerima order pekerjaan dan dana dari seseorang yang berinisial E (Edo).

E pun ditangkap Polisi. E menyebutkan, ia ikut dalam pertemuan- pertemuan dan dipertemukan dengan oleh orang yang bernisial C untuk ketemu dengan orang yang lainnya lagi. Ternyata orang tersebut Wiliardi Wizard (WW), polisi aktif berpangkat Kombes yang pernah menjabat Kapolres Jakarta Selatan.

Pemeriksaan terhadap WW menyebutkan bahwa ia mengakui telah menyediakan orang-orang untuk melaksanakan pembunuhan berencana tersebut. Ia juga mengakui, untuk melaksanakan pekerjaan tersebut setelah menerima dana dari Sigid Haryo Wibisono (SHW), seorang pengusaha pemilik PT Pers Indonesia Merdeka dan dihubungkan oleh Jerry Kusuma (JK). SHW yang kemudian ditangkap Polisi mengakui telah menyediakan dana untuk pembunuhan tersebut. Ia juga menyampaikan perihal siapa yang akan menjadi target penembakan itu.

Sigid pula yang menguak keterlibatan Antasari Azhar (AA) dalam pembunuhan berencana terhadap Nasrudin. Dari keterangan SHW, akhirnya polisi memanggil dan memeriksa AA dan menetapkannya sebagai tersangka.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

WHO: Tidak Ada Bukti untuk Meningkatkan Status Pandemi

Genewa:Tidak ada bukti yang muncul yang mengharuskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus meningkatkan status pandemi ke tingkat tertinggi terkait wabah flu babi. Kabar ini dilancarkan pejabat senioor WHO Keiji Fukuda.

Fukuda, yang menjabat sebagai Asisten Direktur Jenderal WHO mengatakan kepada reporter bahwa perusahaan obat asal Swiss, Roche Holding AG, terindikasi sedang meningkatan produksi obat antiviral Tamiflu untuk menangani wabah yang telah menewaskan 176 orang di Meksiko tersebut.

Dikenal secara generik Oseltamivir, Tamiflu telah membuktikan sangat efektif mengobati strain yang baru. Fukuda mengatakan PBB telah mengeluarkan stok Tamiflu kepada negara-negara berkembang yang memerlukan, termasuk kepada Meksiko.

WHO, Rabu (29/4) telah meningkatkan status pandemi ke tingkat 5, yang mengindikasikan pandemi akan segera terjadi. “Hari ini buktinya tetap pada status terakhir,” tegas Fukuda.

Wabah flu babi yang dikenal dalam ilmu kedokteran H1N1 pertama kali merebak di Meksiko. Laboratorium WHO sejauh ini telah telah menemukan jumlah sedikit orang yang terkena infeksi di Meksiko. Fukuda mengatakan WHO mengklaim ada 97 kasus dan tujuh kematian dan total 236 kasus flu babi di seluruh dunia.

“Banyaknya kasus flu babi yang dilaporkan di Meksiko kemungkinan mewakili banyaknya pekerjaan untuk mengatasi wabah flu babi saat ini dengan melalui spesimen,” jelas Fukuda yang menambahkan bahwa beberapa ribu contoh wabah flu babi sedang dianalisa.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Babi Indonesia Dituding Pembawa Virus Flu Burung

TEMPO Interaktif, Kobe:Beberapa babi di Indonesia membawa virus avian H5N1, yang bisa bermutasi menjadi strain baru di dalam babi. Kabar ini dilancarkan peneliti di Universitas Kobe, Jepang.

Menurut koran Jepang Yomiuri Shimbun, dalam virus yang bermutasi dalam babi dan bertransmisi antara manusia, potensial strain terbaru dapat mematikan daripada wabah terkini flu babi atau H5N1.

Peneliti di Pusat Wabah Penyakit Universitas Kobe mendeteksi virus H5N1 dalam 52 babi, lebih dari satu di antara 10 dari 402 babi keseluruhan yang mereka teliti dari empat provinsi di Indonesia. Menurut peneliti, babi mampu menularkan virus dari burung dan manusia.

Peneliti mengatakan pemeriksaan lanjutan ditemukan pada beberapa babi yang mempunyai strain dari tie virus yang bisa menular dari human dalam kondisi tertentu.

“Ini adalah hasil yang mengejutkan. Mungkin kami sedang mencari proses di mana strain terbaru dari virus influenza menjadi menular. Kami waspada,” tegas Yoshiyuki Nagai, Direktur Pusat Penelitian Jaringan untuk Wabah Menular Jepag, Jumat (1/5).

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

PLN Sediakan Loket Berjalan

BANDA ACEH - Sampai saat ini tunggakan rekening listrik di Kota Banda Aceh mencapai Rp 59 miliar lebih. Untuk meminimalisir angka yang belum tertagih tersebut, PLN menerapkan sistem jemput bola dengan menyediakan loket berjalan melalui empat unit mobil. Hal itu dikatakan Ir Zulkifli, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD di News Room Serambi Indonesia, saat mengunjungi redaksi surat kabar ini, Kamis (30/4) bersama sejumlah pejabat PLN lainnya.

Didampingi Deputi Manajer Pembangkitan, Defiar Anis, Manager Bidang SDM Dedi Rusfandi, dan Pelaksana Harian (PH) Deputi Manager Humas Alinur Chaniago, menambahan, pihaknya telah mengumumkan melalui media massa bahwa PLN akan mengambil tindakan tegas terhadap tunggakan rekening listrik. Bahkan, tidak segan-segan akan memutuskan jaringan sekaligus. Begitupun, tambah Zulkifli, PLN juga memberi keringanan kepada pelanggan untuk dapat mencicil tunggakan.

Untuk memudahkan masyarakat dalam membayar rekening listrik, PLN juga telah menyediakan loket berjalan yang akan hadir di perkampungan penduduk. “Saat ini kami baru mengoperasikan dua unit mobil sebagai loket berjalan, dan dua unit mobil loket lainnya juga segera dioperasikan untuk memudahkan masyarakat dalam membayar rekening listrik,” ujar Zulkifli. Katanya, mobil yang dijadikan loket berjalan itu akan melayani masyarakat secara berpindah-pindah dari satu desa ke desa lainnya. Namun, hingga saat ini Zulkifli belum bisa memberikan jadwal tepat dan di lokasi-lokasi mana mobil itu akan standby (berdiri).Dalam pertemuan dengan jajaran redaksi Harian Serambi Indonesia itu, Zulkifli memaparkan, masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berhemat listrik. Padahal penghematan listrik tersebut bisa menguntungkan semua pihak, terutama pelanggan itu sendiri.

Turunkan petugas
Sementara itu, menanggapi pertanyaan terhadap lambannya respon petugas PLN dalam setiap laporan masyarakat, Zulkifli mengaku akan merobahnya secara pelan-pelan. Menyangkut soal keluhan masyarakat Ulee Kareng, terutama warga BTN Lamglumpang dan sekitarnya tentang tak stabilnya arus listrik sejak pascatsunami, Zulkifli berjanji akan menurunkan petugas untuk mengeceknya.

“Terima kasih atas informasinya, dalam waktu dekat kami akan turunkan petugas untuk memeriksa masalah keluhan warga itu ke lokasi,” ujar General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NAD itu berjanji. Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat Komplek BTN Lamglumpang, Ulee Kareng dan sekitarnya mengeluh, karena pascatsunami hingga saat ini arus listrik di kawasan itu tidak stabil. Bahkan, banyak barang elektronik milik warga setempat yang rusak karena naik-turunnya arus secara mendadak tersebut. Menurut Jafar warga setempat, persoalan itu telah berulang kali dilaporkan ke PLN, tapi tidak ada respon dari pihak PLN.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Ada Bukti SMS, Kematian Nasruddin Diduga Terkait Asmara

Surakarta: Salah satu anggota tim advokasi Nasrudin Zulkarnaen, Boyamin Saiman, mengungkapkan bahwa motif penembakan terhadap Nasrudin berlatar belakang asmara. Permasalahan asmara yang disebut Boyamin antara pasangan Nasrudin dengan seseorang yang berinisial “AA”. “Dua pekan sebelum ditembak, Nasrudin menemui salah seorang sumber saya dan menunjukkan sebuah SMS dari AA,” ucapnya, Jumat (1/5) siang.

Isi SMS tersebut menurut Boyamin berupa permintaan dari si pengirim pesan untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik. Pengirim pesan juga akan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. Dia meminta persoalan tersebut tidak dibeberkan ke publik. “Tapi jika dibeberkan, risiko tahu sendiri,” kata Boyamin menirukan isi SMS tersebut.

Dia melanjutkan, antara Nasrudin dengan AA sebenarnya sudah berkawan cukup lama. Terutama setelah Nasrudin memberi informasi kepada AA seputar korupsi di perusahaannya, PT Rajawali Nusantara Indonesia. Dari saling tukar informasi tersebut, hubungan keduanya menjadi dekat sampai akhirnya Nasrudin mengetahui AA ada hubungan asmara dengan pasangannya. “Tapi saya tidak bisa menyebutkan siapa pasangan yang dimaksud. Apakah istrinya atau yang lainnya,” elak Boyamin.

Lantas Nasrudin marah dan mengancam AA, hingga muncul SMS di atas. Boyamin menduga ada dua hal yang kemudian terjadi, yaitu AA mengeluh pada kawannya tentang permasalahan dengan Nasrudin, kemudian kawannya bertindak terlalu jauh sehingga menembak Nasrudin. “Atau memang AA yang sengaja meminta kawannya menyingkirkan Nasrudin. Kami serahkan ke pihak kepolisian untuk mengungkapnya,” tutur Boyamin yang mengaku mendapat mandat dari keluarga Nasrudin untuk mengungkapkan fakta di atas.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Jerman Siap Eksploitasi Seulawah Agam

BANDA ACEH - Pemerintah Jerman akhirnya menyatakan siap bekerjasama dengan Pemerintah Aceh untuk menindaklanjuti proyek ekploitasi energi panas bumi (geotermal) yang terdapat di Gunung Seulawah Agam, Aceh Besar. Dukungan tersebut disampaikan Perwakilan Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman, Dr Fuellenbach, dalam pertemuan khusus dengan jajaran Pemda Aceh di kantor Gubernur Aceh, Rabu (29/4). Pertemuan dipimpin oleh Asisten III Sekda Aceh, Bakhtiar, dihadiri Staf Ahli Gubernur Aceh, A Rahman Lubis (pimpinan Geothermal Working Group), Kepala Biro Isra Saifuddin Harun, dan beberapa staf lainya.

Dalam siaran pers yang diterima Serambi dari Kabag Humas Pemerintah Aceh Nurdin F Joes, dikatakan bahwa tahun lalu, atas permintaan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Jerman telah mengalokasikan dana hibah sebesar tujuh juta Euro atau setara Rp 105 miliar untuk kegiatan awal ekplorasi proyek tersebut. Secara keseluruhan, dana yang dibutuhkan dalam proyek eksploitasi diperkirakan mencapai Rp 160 miliar, atau 10 kali lebih besar dari biaya eksplorasi.

Proyek geotermal Seulawah Agam dimulai dengan mengkonversi energi panas bumi menjadi tenaga listrik berkapasitas 40 megawatt (MW). Daya sebesar ini cukup memenuhi kebutuhan maksimal listrik untuk Kota Banda Aceh yang hanya mencapai 30 MW. Energi geotermal Seulawah Agam diperkirakan memiliki potensi 250 MW. Energi yang dibangkitkan dari panas bumi dan banyak tersimpan di bawah permukaan Gunung Seulawah Agam ini selanjutnya dikonversi menjadi tenaga listrik melaui media penyerap panas. Proses ini juga membutuhkan sebuah sistem pembangkit listrik (power plant).

Selanjutnya, apabila air panas alam mengalami kontak dengan udara karena fraktur (retakan), maka air panas bercampur uap akan menyembur keluar melalui retakan tersebut. Air dari uap panas inilah yang nantinya akan melewati media penyerap panas dan dikonversikan menjadi tenaga listrik dan sebagainya. Dalam pertemuan itu, Asisten III Bakhtiar mengatakan, Pemerintah Aceh sangat berterima kasih atas ketulusan Pemerintah Jerman membantu meujudkan proyek geotermal tersebut. “Semua itu sangat bermanfaat bagi rakyat Aceh yang sampai hari ini masih merasakan kekurangan daya listrik, terutama pada saat beban puncak pada malam hari,” katanya.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Evolusi dan Mutasi Virus Influenza

Januari 1976. Musim dingin sedang pada puncaknya dengan salju bertaburan di Fort Dix, sebuah pusat latihan Angkatan Darat Amerika Serikat di New Jersey. Sungguh sial nasib prajurit David Lewis (18). Ia tak bisa ikut merayakan HUT ke-200 negaranya karena ia tewas akibat tetap ngotot mengikuti latihan berat bersama peletonnya walaupun ia menunjukkan gejala terjangkit flu: pusing, mual, lelah, demam, dan nyeri otot.

Memang hanya Lewis yang tewas akibat flu yang kemudian diidentifikasi sebagai ”flu babi” (swine flu) yang disebabkan oleh virus H1N1, sama dengan subtipe virus influenza A yang menjadi biang wabah raya (pandemi) flu spanyol 1918-1919. Sementara sekitar 300 rekan Lewis juga terjangkit flu, sebagian harus dirumahsakitkan, tapi tak sampai fatal. Demikian dituturkan Laurie Garrett dalam sebuah bab khusus tentang swine flu di bukunya, The Coming Plague (1994).

Gara-gara kematian Lewis, para petinggi kesehatan masyarakat AS sempat panik akan terulangnya pandemi flu. Mereka mendesak Presiden Gerald Ford untuk memvaksinasi setiap warga Amerika agar kebal terhadap ”flu babi”. Program Imunisasi Nasional ”Swine Flu” yang disetujui Kongres AS pada 12 Agustus 1976 mulai dijalankan sejak awal Oktober 1976. Program vaksinasi massal yang dilakukan terhadap puluhan juta orang itu, pertengahan Desember 1976, dihentikan menyusul pengumuman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bahwa vaksinasi ”flu babi” diduga menimbulkan puluhan hingga ratusan kasus kelumpuhan yang dikenal sebagai sindrom Guillain-Barre.

Bunglon mikroba

Adalah Dr Richard Shope dari AS yang mengusulkan istilah swine flu. Tahun 1932, ia mengusap ingus babi-babi di peternakan dan berhasil menularkannya ke sesama babi. Tahun 1933, tim Inggris, Wilson Smith dan tiga rekannya, untuk pertama kali mengisolasi virus flu. Tahun 1935, Shope membuktikan bahwa orang-orang yang selamat selama pandemi flu spanyol 1918-1919 (seusai Perang Dunia I) memiliki antibodi terhadap ”virus babi”-nya, tetapi anak-anak yang lahir setelah 1920 tak memiliki antibodi itu. Ia kemudian menyimpulkan bahwa pandemi flu seperti flu spanyol (yang menewaskan lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia) itu disebabkan oleh virus dengan tipe ”babi”.

Shope berhipotesis bahwa virus itu berasal dari hewan-hewan lain (yang ternyata kemudian adalah burung), menginfeksi manusia, dan kemudian ditularkan oleh manusia ke babi. Babi kemudian menjadi tempat persembunyian aman bagi virus flu hingga kemudian menular lagi ke manusia, seperti yang terjadi dewasa ini di Meksiko dan beberapa negara lain, seperti AS, Kanada, Spanyol, Inggris, dan Australia.

Dengan kemajuan biologi molekuler, CDC awal dekade 1990-an mengukuhkan teori Shope. Hasil ”sidik jari” virus Fort Dix yang menjangkiti David Lewis dipastikan H1 (hemagglutinin 1) N1 (neuraminidase 1), sama dengan ”virus babi” Shope. Protein hemagglutinin dan neuraminidase merupakan antigen yang menyerang antibodi, sistem kekebalan tubuh manusia.

Perubahan minor pada kedua antigen ini (antigenic drift) biasanya tak menimbulkan wabah flu, hanya mutasi yang serius (antigenic shift) yang dapat membuat antibodi manusia tak mampu melawan dan inilah yang kemudian menimbulkan pandemi flu kembali terulang pada tahun 1957 dengan ”flu asia” yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H2N2 (menewaskan lebih dari 1 juta orang) dan tahun 1968 ”flu hongkong” oleh virus H3N2 dengan korban lebih dari 700.000 jiwa. Kini dikenal ada 16 jenis hemagglutinin dan 9 jenis neuraminidase, jadi bisa dibayangkan ada berapa kombinasi HN yang mungkin mengancam manusia. Yang paling mengkhawatirkan adalah virus flu burung H5N1 yang telah menewaskan lebih dari 100 orang Indonesia.

Tampaknya virus flu berhasil beradaptasi cukup sering, setidaknya satu kali setiap generasi manusia muncul strain virus flu baru yang dapat mengecoh manusia. Biasanya, setelah suatu pandemi flu yang dahsyat yang membunuh ratusan ribu atau jutaan jiwa, orang-orang yang selamat mungkin telah memiliki antibodi yang mengenal dan menetralisasi protein-protein hemagglutinin dan neuraminidase strain tersebut. Selama beberapa tahun kemudian, populasi virus flu itu hanya akan mengalami perubahan minor yang kurang berbahaya.

Sejarah mencatat pandemi flu hebat terjadi tahun 1580, seiring dengan kolonialisasi Afrika, Asia, dan Amerika. Pada abad ke-17 tidak ada catatan, tetapi pada abad ke-18 dan ke-19 pandemi dahsyat flu terjadi tahun 1729, 1732, 1781, 1830, 1833, dan 1889. Abad yang lalu juga mencatat tiga pandemi flu dan yang paling hebat tahun 1918-1919. Tidak mustahil abad ke-21 ini bakal terulang lagi sedikitnya tiga kali pandemi flu.

Kekhawatiran terhadap flu burung yang ”untungnya” belum menular sesama manusia sah-sah saja. Tapi ternyata kita telah terkecoh, virus ”flu babi” H1N1 yang menular dari manusia ke manusia kini malah yang mengguncang dunia. Menurut Laurie Garrett, beberapa pakar flu memperkirakan virus ”flu babi” akan muncul dengan siklus setiap 90-100 tahun. Berarti, pandemi flu 1918-1919 diramalkan bakal terulang pada tahun 2009-2019. Ternyata ramalan itu benar! Tentu kita berharap wabah ”flu babi” tahun ini tak sampai menjadi wabah raya.

Seperti halnya manusia, virus flu pun harus terus beradaptasi atau punah. Peristiwa 1976 di AS mengajarkan kepada para virolog bahwa virus flu itu mirip bunglon mikroba. Ia telah berevolusi dan mampu bertahan selama beribu tahun. Virus flu memang punya logikanya sendiri.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

 

RSS Atom