Selamat Datang Di PORTAL NETWORK, News, Sport, LifeStyle, Techno dan Berita - berita terkini lainnya.. Kritik dan saran silahkan klik Contack Us.. Terima Kasih..

Racun Kepentingan di Partai Politik

MENJELANG pemilu presiden Juli mendatang konflik mulai membayangi sejumlah partai. Inilah konflik yang timbul akibat kencangnya kepentingan pragmatis melawan kepentingan idealistis.

Kepentingan pragmatis adalah kepentingan untuk berkuasa. Caranya mendekatkan diri kepada partai yang memenangi pemilu legislatif.

Itu sebabnya Partai Demokrat yang meraih suara terbanyak ibarat pelabuhan yang siap menampung kapal mana pun untuk bersandar. Sebaliknya, pun siap menolak kapal yang tidak diinginkannya.

Namun, magnet kekuasaan itu telah menimbulkan gesekan internal di sejumlah partai. Itu terjadi di tubuh PPP, PAN, dan yang paling menonjol terjadi di Golkar.

Kendati Rapimnas Khusus Partai Golkar telah mengamanatkan Jusuf Kalla sebagai capres dan menutup pintu koalisi dengan Partai Demokrat, belakangan muncul manuver sejumlah elite di tubuh partai berlambang pohon beringin itu untuk kembali merapat ke Partai Demokrat.

Padahal, Rapimnas Khusus Partai Golkar jelas-jelas telah menetapkan JK berpisah dengan SBY. Mengambil langkah pragmatis bergabung kembali dengan yang berkuasa bukanlah investasi politik yang menguntungkan bagi Golkar dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Golkar kemudian bulat mengajukan JK sebagai calon presiden.

Akan tetapi, keputusan rapimnas khusus itu kemudian diganggu oleh manuver sejumlah elite Golkar yang masih mau menonjolkan kepentingan pragmatis tanpa melewati mekanisme partai.

Yang menjadi persoalan ialah mengapa partai gampang benar retak? Mengapa partai mudah pecah belah hanya karena terjadi tarik-menarik kepentingan elite? Tidakkah itu bukti lemahnya leadership yang menimpa banyak partai?

Pemimpin partai, entah kolektif atau individual, kerap gagal mengakomodasi, menyatukan, dan menjaga kepentingan partai yang harus sama-sama diperjuangkan.

Selain itu, banyak partai yang tidak memiliki kohesi kepengurusan yang kuat yang disusun berdasarkan samanya visi, misi, dan arah perjuangan partai ke masa depan.

Bahkan, tidak berlebihan untuk mengatakan umumnya pengurus partai hanya bekerja lima tahun sekali menjelang pemilu. Tanpa bekerja keras, lalu membangun mimpi dengan mematok target perolehan suara yang sangat tinggi pada pemilu.

Misalnya saja, Golkar memasang target 30%, PDIP 34%, Demokrat 20%, PKS 20%, PPP 15%, dan PAN 15%. Faktanya banyak partai yang gagal memperoleh suara seperti yang dicanangkan.

Di tengah merosotnya perolehan suara sejumlah partai besar, Pemilu 2009 telah memberi pelajaran berharga bahwa partai memerlukan pengurus yang solid, pemimpin yang kuat, serta arah perjuangan yang konkret yang hasilnya dirasakan nyata oleh konstituen.

Partai yang sibuk mengurus kepentingan elite akan ditinggalkan konstituen. Partai yang elitenya asyik sendiri bertarung kepentingan bukan saja merusak internal partai, melainkan juga menebar racun antipati sehingga rakyat berpaling ke partai lain.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Denda Pajak dan Razia NPWP

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak kembali membuat terobosan baru. Inilah terobosan yang kiranya mencerminkan betapa Ditjen Pajak memiliki sensitivitas terhadap aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat.

Terobosan baru itu adalah penghapusan denda Rp100 ribu bagi wajib pajak yang belum menyerahkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) 2008. Ditjen Pajak memberikan keringanan itu hingga akhir 2009.

Seperti diketahui, batas waktu bagi wajib pajak untuk menyerahkan SPT 2008 paling lambat pada 31 Maret lalu. Melewati tanggal itu, wajib pajak dikenai denda.

Akan tetapi, melihat begitu banyak wajib pajak baru yang belum menyadari dan tidak well informed mengenai hal itu, Ditjen Pajak kemudian menghapus denda itu hingga akhir 2009.

Itu berarti, wajib pajak sekaligus mendapat dua kemudahan. Pertama, tidak didenda, dan kedua, otomatis masa penyerahan SPT diperpanjang sembilan bulan.

Pasal 36 Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) memang menyebutkan bahwa Dirjen Pajak berhak untuk menghapus denda. Inilah hak yang tentunya tidak dapat sembarang digunakan. Tepatkah hak itu digunakan sekarang bagi yang terlambat menyerahkan SPT?

Salah satu kemajuan yang sangat penting dalam hal kesadaran membayar pajak adalah semakin meluasnya warga yang memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Banyak warga yang tahun ini pertama kali memiliki NPWP. Dan karena itu, pertama kali pula hendak menyerahkan SPT.

Kenyataannya memang masih banyak wajib pajak baru itu yang tidak tahu cara mengisi SPT, juga tidak tahu batas waktu penyerahan SPT. Oleh karena itu, penghapusan denda merupakan langkah yang bagus agar orang lebih berani lagi memiliki NPWP.

Selain itu, saat situasi ekonomi tengah berada dalam pengaruh krisis global, jauh lebih tepat bagi Ditjen Pajak untuk menetapkan kebijakan yang meringankan daripada memberatkan wajib pajak.

Lagi pula, di sisi lain, Ditjen Pajak juga tetap menunjukkan konsistensi dengan tidak menghapus ketetapan soal bunga PPh terutang sebesar 2% bagi wajib pajak. Artinya, kebijakan menghapus denda bagi wajib pajak yang terlambat menyerahkan SPT masih wajar dan proporsional.

Tentu, tidak semua kebijakan Ditjen Pajak layak dipuji. Yang layak dikritik adalah rencana Ditjen Pajak untuk merazia NPWP.

Dengan maksud menambah jumlah wajib pajak orang pribadi pada 2009 sebanyak 20% di atas 2008, Ditjen Pajak berniat mengambil kebijakan ad hoc dengan merazia NPWP dari gedung ke gedung.

Bila rencana itu jadi dijalankan, sama artinya Ditjen Pajak sedang meneror warga, sedang membuat warga takut. Dan jelas hal ini bertentangan dengan kebijakan sunset policy yang telah membuat warga merasa aman, dan karena itu berani memiliki NPWP.

Melalui forum ini kita ingin pula mengingatkan Ditjen Pajak bahwa aksi razia tidak pernah membuat warga jera. Polisi sering sekali merazia kendaraan bermotor, tetapi hal tidak membuat kesadaran mematuhi peraturan lalu lintas meningkat.

Razia NPWP akan mengubah respons wajib pajak yang mulai simpatik terhadap aparat pajak menjadi antipati. Karena itu, Ditjen Pajak harus membatalkan kebijakan kontraproduktif itu.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

AS Ingin Ubah Nama Flu Babi


WASHINGTON — Beberapa pejabat di Departemen Pertanian AS ingin mengubah nama virus flu babi yang merebak di Meksiko dan AS. Menurut beberapa pejabat, nama flu babi mengisyaratkan masalah yang berkaitan dengan seluruh produk babi.

Menterti Pertanian AS Tom Vilsack menekankan, virus ini tidak berasal dari makanan dan tidak berkaitan dengan produk yang berasal dari daging babi. Tom Vilsack khawatir kesalahpahaman ini dapat berdampak negatif terhadap penjualan peternak babi AS yang memasarkan produk dagingnya ke seluruh dunia.

Keterangan pers rutin ini disampaikan Vilsack untuk meyakinkan pasar akan keamanan produk daging babi AS. Menurut Vilsack, industri daging babi AS selama ini belum terpengaruh oleh penyebaran wabah flu babi. Namun, hingga laporan ini diturunkan belum diketahui nama apa yang diusulkan untuk mengganti nama flu babi.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Pencucian Uang dalam Pemilihan Presiden

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemilihan umum legislatif telah berlalu dengan meninggalkan sejumlah kekurangan dan kekecewaan yang mendalam bagi masyarakat, malah ditambah dengan pemandangan yang sangat tidak elok, yaitu betapa partai politik bereuforia untuk menjalin koalisi demi mendapatkan kekuasaan bagi para wakilnya di pemerintahan mendatang, tidak lebih. Ada yang lebih parah, seperti yang disampaikan Badan Pengawas Pemilu bahwa tak satu pun partai politik yang menyampaikan laporan dana awal kampanye dengan benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dari berbagai pemberitaan dikatakan bahwa pelanggaran yang dilakukan terkait dengan masalah sumber dana yang tidak jelas, baik penyumbangnya maupun jumlahnya, dan tidak memerinci pemasukan. Selain itu, soal pengeluaran untuk pendanaan kampanye, misalnya untuk iklan jumlahnya sungguh sangat mencengangkan, yaitu mencapai Rp 2, 2 triliun, belum lagi untuk biaya yang lain.

Transparansi atas dana yang masuk dan penggunaannya dalam rangka pemilu adalah masalah yang penting bagi hampir semua negara demokratis, termasuk Indonesia. Betapapun dana yang masuk dalam keuangan partai politik seharusnya jelas dalam hal sumbernya, penggunaannya dan diaudit, serta dapat diakses oleh masyarakat. Hal ini telah ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik dan Pasal 34 ayat (1) huruf b UU Partai Politik yang menyebutkan keuangan partai politik harus bersumber pada sumbangan yang sah menurut hukum.

Jadi, bila asal-usul uang tidak jelas atau berasal dari hasil kejahatan, berarti dalam pelaksanaan pemilu telah terindikasi terjadi praktek pencucian uang atau dapat dikatakan bahwa proses pemilu telah dijadikan sarana pencucian uang. Dalam pemilu legislatif kemarin, ada kemungkinan hal ini terjadi: terbukti begitu besarnya dana dihabiskan, tanpa laporan/audit. Padahal untuk mengantisipasi terjadinya praktek pencucian uang terkait dengan dana pemilu telah dilakukan penandatanganan kerja sama antara Bawaslu dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (6 November 2008), yang pada intinya Bawaslu bisa memanfaatkan temuan PPATK terkait dengan perolehan dana dan penggunaan dana oleh para calon legislator ataupun oleh dan untuk kepentingan partai politik. Dan PPATK mempunyai akses untuk mengetahui profil calon legislator dan partai politik berikut susunan pengurusnya agar dapat memantau aliran dana mereka terkait dengan kegiatan pemilu. Ternyata hal ini tidak dimanfaatkan, malah Komisi Pemilihan Umum menolak dengan tegas dengan alasan tidak ada pengaturannya.

Dalam pemilu pemilihan presiden seharusnya kita lebih berhati-hati karena pendanaan untuk meloloskan calon presiden akan jauh lebih tinggi dan "pesanan" oknum di balik terpilihnya calon juga demikian tinggi. Alangkah ironisnya bila nasib bangsa ini digadaikan dan hanya disandarkan pada kepentingan oknum penyumbang dana, apalagi bila terbukti dari hasil kejahatan. Jangan sampai presiden terpilih merasa berutang budi kepada penyumbang dana, bukan berutang budi kepada rakyat yang telah menyerahkan kepercayaan melalui suara yang diberikan untuk memimpin bangsa.

Kita harus ingat bahwa hasil kejahatan di negara ini yang "masih beredar" sangat tinggi, misalnya dari illegal logging yang setiap tahun Rp 55 triliun. Dari korupsi yang baru bisa dikembalikan hanya sekitar Rp 400 miliar, atau dari perjudian dan narkoba yang juga sangat besar. Dana tersebut bisa sangat menggiurkan bagi partai politik dan calon presiden. Sedangkan, bagi penjahat, proses demokrasi ini adalah way out untuk mengamankan diri agar terhindar dari jeratan hukum yang selama ini membayangi keselamatan mereka dan "usaha" mereka.

Bila seorang presiden terpilih ternyata partai atau dirinya menerima sumbangan dari para pelaku kejahatan, berarti dia mendapatkan suara atas dukungan dana haram yang berasal dari orang yang tidak bermoral. Dikhawatirkan kebijakan presiden terpilih akan sangat dipengaruhi oleh keinginan para penyumbang dana yang tidak bermoral tersebut. Misalnya penegakan hukum terhadap kejahatan melemah. Apalagi bila presiden terpilih tersebut didukung suara yang signifikan di Dewan Perwakilan Rakyat, maka keadaan akan lebih parah lagi, misalnya tertundanya pengesahan rancangan undang-undang antikorupsi. Bila sudah demikian, dapat dipastikan pemerintah tidak mungkin lagi bisa melakukan kontrol terhadap para penjahat tersebut. Bahkan kebijakan dalam bidang apa pun cenderung akan berpihak pada kepentingan penyandang dana ilegal tersebut dan kepentingan rakyat akan menduduki urutan berikutnya.

Berangkat dengan kekecewaan terhadap hasil pemilu legislatif yang baru berlalu, diharapkan kesadaran semua pihak, terutama KPU, Panwaslu, pemerintah, serta partai politik, untuk mengindahkan rambu-rambu yang ditentukan terkait dengan transparansi sumber dana dan penggunaannya untuk pemilihan presiden. Selain itu, harus dipastikan adanya mekanisme pelaporan penerimaan dana partai politik kepada PPATK. Misalnya setiap penyumbang tidak diizinkan menggunakan nama palsu atau anonim dan sedapat mungkin sumbangan dilakukan melalui transfer perbankan.

Segala upaya yang telah diatur, baik ketentuan Undang-Undang Partai Politik maupun kerja sama yang telah ditandatangani antara Bawaslu dan PPATK, hendaknya tidak dipandang sebagai deretan kata tanpa makna semata. Kemudian KPU harus mau memahami segala sesuatu terkait dengan ketentuan pendanaan pemilu, termasuk bahaya yang akan mengintai bila hal itu diabaikan. Pada akhirnya, bagaimanapun sulitnya memantau sumber dana yang masuk ke partai, tetap penting untuk menjaga jangan sampai sistem politik goyah dan pilar demokrasi runtuh hanya karena partai politik menjadi kendaraan bagi orang-orang yang menyumbangkan dana hasil kejahatannya, dan masyarakat menjadi tumbalnya.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Dunia Politik Indonesia

Politikus yang kalah dalam pemilu 9 April lalu, plus para tokoh yang punya nafsu besar berkuasa tapi tak punya partai, berkumpul di rumah Ibu Megawati. Salah satu kesepakatannya, pemilu 9 April lalu adalah pemilu terburuk sepanjang era reformasi. Kesimpulan itu diiyakan juga oleh mantan wakil presiden Hamzah Haz.

Saya sepakat soal ini. Tak ada yang perlu dibantah.

Pemilu yang lalu membuat capek banyak orang. Calon legislator capek bukan main, bahkan ada yang nekat ingin istirahat selamanya, misalnya dengan gantung diri. Petugas pemilu, dari panitia pemungutan suara sampai anggota Komisi Pemilihan Umum, pasti capek juga. Pimpinan partai lebih capek lagi, mondar-mandir menawarkan koalisi.

Saya, yang mujur tak menjadi calon legislator, juga capek. Mata capek melihat tabulasi suara di televisi yang tak beranjak naik. Kuping capek mendengar politikus yang saling tuduh lewat radio. Jadi, saya sepakat soal capek itu.

Pemilu direkayasa untuk kemenangan partai tertentu. Daftar pemilih tetap yang amburadul disengaja untuk menggelembungkan Partai Demokrat. Karena itu, pemilu harus digugat, tidak sah, dan perlu diulang. Ini pendapat sejumlah tokoh, bahkan tokoh yang pernah saya kagumi karena sempat menyebut diri sebagai calon presiden alternatif.

Saya, dengan mengurangi rasa hormat, tidak sepakat. Saya langsung mencoret sejumlah tokoh idola dari memori otak saya.

Menjelang pemilu, saya banyak berada di Bali dan di eks Karesidenan Surakarta; kadang di Solo, kadang di Karanganyar. Orang-orang yang tak masuk daftar pemilih tetap, atau yang tak menerima surat panggilan mencontreng, kesal benar terhadap “pemerintah”. “Pemerintah” disebut memihak partai besar, yaitu Partai Banteng Gemuk dan Partai Beringin. Lo, kenapa partai itu jadi tersangka? Maklum, yang jadi bupati adalah kader PDI Perjuangan dan Golkar. Bahkan, di Bali, gubernurnya ikut kampanye PDIP. Bukankah dari “pemerintah” itu sumber daftar pemilih tetap yang amburadul? Maka, kader partai biru meradang, sedangkan kader partai merah dan partai kuning tenang-tenang saja.

Eh, setelah pemilu, terjadi keajaiban. Yang memprotes daftar pemilih tetap justru sebaliknya. Artinya, protes dan tidak memprotes, hujat dan tidak menghujat, tergantung siapa yang kalah dan siapa yang menang. Partai yang menang sudah nasibnya jadi tersangka, dan partai yang kalah tak perlu malu jadi penuntut.

Pemilu yang buruk memang disepakati. Tetapi, buruk rupa pemilu, jangan cermin bangsa dibelah. Sistemlah yang membuat pemilu jadi rumit, bertele-tele, dan amat mahal. Sistem lahir karena tuntutan undang-undang. Contoh kecil, pemilih harus terdaftar. Padahal, kalau mau gampang, pemilih tinggal menyodorkan kartu tanda penduduk. Bukankah dengan KTP ber-NIK (nomor induk kependudukan), yang oleh orang desa disebut “KTP Nasional”, tidak dimungkinkan (teorinya) ada seseorang memiliki dua KTP? Kalaupun ada—maklum, masih ada desa yang tak punya komputer online dan banyak orang kota yang nakal--bukankah ada “tinta pemilu” yang mencegah orang memilih dua kali? Tinggal pengawasan.

Yang gampang itu dipersulit oleh undang-undang. Ini hanya satu contoh. Banyak contoh lain. Lalu, siapa yang membuat undang-undang itu? Ya, wakil rakyat yang ditentukan oleh partai. Jadi, kalau pemilu ini buruk, yang sesungguhnya buruk adalah orang-orang partai di Senayan.

Mari perbaiki dari pangkalnya, jangan menuduh, apalagi memprovokasi dengan menyampaikan wacana bahwa pemilu tak sah atau perlu diulang. Rakyat, yang makin pintar, siap menghukum tokoh provokator. Saya adalah sebagian dari rakyat itu, meskipun tak cukup pintar.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Setelah Yudhoyono-Kalla Pecah

Bubarnya koalisi Partai Demokrat dengan Golkar bisa menimbulkan persoalan pelik di pemerintahan. Inilah ujian berat bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Keduanya boleh-boleh saja bersaing dan bermanuver politik, tapi jangan sampai pertarungan ini membuat pemerintahan lumpuh.

Gangguan itu sudah mulai terasa setelah hubungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla semakin renggang. Dua hari yang lalu, misalnya, Kalla tidak hadir dalam rapat kabinet dengan alasan memiliki kesibukan lain. Ini jarang terjadi sebelumnya. Walau masih datang ke kabinet, sebagian menteri juga tampak sibuk mengurusi partai atau menjadi anggota tim sukses pencalonan presiden.

Retaknya kabinet semakin tak terhindarkan setelah Golkar secara resmi mengusung Jusuf Kalla sebagai calon presiden. Tak tertutup kemungkinan pula ia berkoalisi dengan Megawati. Ini berarti Kalla akan bertarung dengan Presiden Yudhoyono, yang jelas akan dicalonkan lagi oleh Demokrat. Sulit dibayangkan koordinasi pemerintahan tetap berjalan lancar, karena Presiden dan Wakil Presiden akan cenderung bersaing untuk memenangi pemilihan presiden. Bisa dipastikan pula, perpecahan akan merembet ke para menteri yang berasal dari beragam partai. Dukungan mereka akan terbelah: ke Kalla atau ke Yudhoyono.

Itulah keadaan yang tidak diantisipasi oleh Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden. Di situ memang diatur bahwa pejabat negara yang mencalonkan diri menjadi presiden atau wakil presiden harus mengundurkan diri. Persoalannya, yang termasuk pejabat negara menurut undang-undang itu adalah para menteri dan ketua lembaga tinggi seperti Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Badan Pemeriksa Keuangan. Adapun wakil presiden tidak termasuk kategori ini.

Di kalangan ahli politik dan hukum ada yang mengusulkan agar Jusuf Kalla mengundurkan diri sebagai wakil presiden setelah ia benar-benar maju sebagai calon presiden. Dari segi etika, ia mesti mengutamakan kepentingan negara dibanding kepentingan partai dan dirinya. Kepentingan negara yang dimaksudkan tentu saja berjalannya roda pemerintahan secara lancar sehingga rakyat tidak ditelantarkan. Masalahnya, memang tak ada aturan yang dilanggar jika Jusuf Kalla menolak anjuran itu.

Publik hanya bisa menagih komitmen yang pernah disampaikan baik oleh Yudhoyono maupun Kalla. Mereka berjanji akan tetap bahu-membahu, menjalankan pemerintahan hingga akhir masa jabatan. Komitmen ini semakin penting diingatkan lagi setelah mereka benar-benar berpisah.

Banyak sekali program pemerintah yang mesti segera diselesaikan. Misalnya, pencairan dana stimulus demi memacu perekonomian yang sedang lesu. Begitu juga upaya mengatasi angka pengangguran yang diperkirakan terus melonjak. Jika Presiden, Wakil Presiden, dan para menteri terlalu sibuk bermanuver untuk menghadapi pemilihan presiden, dikhawatirkan semua program itu terbengkalai. Mengabaikan semua pekerjaan rumah itu justru bisa menjadi bumerang bagi Yudhoyono maupun Kalla. Soalnya, masyarakat tentu enggan memilih lagi pemimpin yang menelantarkan rakyatnya.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

AL Cina Ingin Jadi yang Terbesar

Qingdao : Parada militer memperingati ulang tahun ke-60 Angkatan Laut Cina di Qingdao, bukan sekadar kesempatan Cina untuk mengadakan perayaan, namun dalam peristiwa ini Cina kini menunjukkan bahwa kekuatan maritimpenting, dan akan menjadi lebih penting di masa datang.

Para pemimpin militer Cina secara terbuka mengakui mereka ingin membangun kapal perang lebih besar, lebih baik untuk misi jauh dari perairan pesisir negara itu.

Meski demikian, terlepas dari perkembangan-perkembangan tahun-tahun belakangan, para analis mengatakan, Angkatan Laut Cina masih belum sanggup bersaing dengan kekuatan militer utama dunia.

"Angkatan Laut Cina sama sekali belum setara dengan Amerika Serikat atau Jepang," ujar Bates Gill, pakar soal militer Cina.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Indonesia-Malaysia Lanjutkan Perundingan Ambalat

Jakarta :Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk melanjutkan perundingan mengenai sengketa perbatasan laut di Blok Ambalat.

"Kami bersepakat bukan hanya dalam pertemuan dwipihak ini menyangkut di sebelah timur kalimantan atau sebelah timur sabah dan sebelah barat sulawesi untuk diselesaikan melalui perundingan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjawab pertanyaan Tempo saat memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Istana Merdeka, Kamis (23/04).

Menurutnya, kedua negara telah memberikan mandat kepada masing-masing juru runding untuk melanjutkan perundingan itu. Pemerintah kedua negara, kata Yudhoyono, juga terus mendorong penyelesaian agar progressnya nyata dan terukur.

Yudhoyono berpendapat persoalan batas laut ini dapat diselesaikan dengan semangat yang baik sebagai sesama negara ASEAN dan sahabat dekat.

Kesempatan untuk mengeksplorasi sumberdaya alam di wilayah tersebut terutama minyak dan gas juga dibuka bagi Indonesia dan Malaysia untuk masa-masa mendatang. "Saya melihat ini suatu peluang yang bagus untuk terus merundingkan batas diantara kedua negara ini. Dengan demikian kita juga bisa melakukan pembangunan sumber daya kelautan atau sumber daya energi untuk kepentingan kedua bangsa," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Perdana Menteri Najib Razak. Ia mengharapkan persoalan tersebut tidak menggangu peningkatan hubungan bilateral RI dan Malaysia. "Juru runding kita akan bicara mencari kemajuan dari masa ke masa dan akhirnya bisa melahirkan keputusan politik yang akan kita buat pada massanya," katanya.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

PNPM Mandiri Bisa Untuk Listrik Desa

BANDUNG - Pemerintah menganggarkan dana untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri pada tahun 2009 sebesar Rp 30,5 triliun. Guna mendorong penggunaan energi yang lebih luas, dana itu dapat digunakan untuk membiayai pengadaan listrik di pedesaan.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie seusai seminar dengan tema Kemandirian Energi Nasional Untuk Kesejahteraan Rakyat di Aula Barat Institut Teknologi Bandung, Kamis (16/4), mengatakan, bentuk pembangkit listrik untuk pedesaan itu bermacam-macam.

"Bisa tenaga surya, angin, dan sebagainya. Biaya pembangkit energi dengan daya 1 kilowatt sekitar Rp 60 juta," katanya. Tahun 2009, setiap desa mendapatkan anggaran Rp 150-250 juta. Pemanfataan itu harus diusulkan masyarakat desa yang terkait secara proaktif.

Terkait energi, ia mengatakan, produktivitas perkebunan jarak di Indonesia yang ide al sekitar tujuh ton per hektar, belum dapat dipenuhi. Saat ini, produktivitas rata-rata hanya 3,5-4 ton per hektar menyebabkan biaya produksi minyak jarak masih tinggi. Kondisi itu menyebabkan penggunaan biofuel harus disubsidi dengan total anggaran mencapai Rp 800 miliar pada tahun 2009.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Kapten "Sully" Resmi Mendapat Penghormatan

NEW YORK, SENIN — Pilot Airbus A320 US Airways Kapten Chesley "Sully" Sullenberger resmi mendapat penghormatan dari Wali Kota New York Michael Bloomberg, Senin (9/2). Beserta para kru penerbangan 1549, Kapten "Sully" dielu-elukan sebagai pahlawan atas aksi beraninya mendaratkan darurat pesawat tersebut di Sungai Hudson pada Kamis (15/1).

Gelaran acara di Balai Kota New York itu merupakan penutup dari seminggu penuh acara sambutan sekaligus wawancara dengannya.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Ayah Obama yang Kontroversial


Di harian Inggris The Daily Mail, edisi 27 Januari 2007, muncul sebuah tulisan berjudul ”A drunk and a bigot- what the US Presidental hopeful HASN’T said about his father...”. Tulisan ini dibuat oleh Sharon Churcher di London, Rob Crilly di Nairobi (Kenya) dan Gill Pringle di Honolulu (AS).

Dalam bukunya The Dream from My Father, Obama tak menulis lebih rinci soal ayahnya. Tak seromantis isi buku Obama, ayahnya ternyata seorang pemabuk dan poligamis. Rasa ingin tahu soal ayah Obama mencuat setelah Obama sendiri menjadi bakal calon presiden AS. Kemudian ketahuan bahwa Barack Hussein mengabaikan anak dan istrinya. Obama mengatakan hidupnya diwarnai dengan cacian rasialis. Ibunya yang kulit putih dan ayahnya yang kulit hitam membuatnya terombang-ambing dalam dua warna itu.

Kenyataannya, ibu Barack Obama menceraikan Barack Hussein setelah ketahuan bahwa Barack Hussein mempunyai istri yang ditinggalkan di Kenya. Istri pertamanya sedang mengandung anak kedua saat Barack Hussein berangkat ke AS.

Menurut harian Daily Mail, Barack Hussein menikah lagi dengan wanita ketiga, yang ditemui justru saat ia masih serumah dengan ibu Barack Obama. Seorang keponakan Barack Hussein kepada harian tersebut mengatakan bahwa poligami adalah bagian dari budaya Afrika. Tak sepenuhnya benar bahwa perceraian orangtua Barack Obama semata-mata karena perbedaan warna kulit, seperti penuturan Obama.

Barack Hussein memulai hidup dengan keberuntungan karena bisa membaca dan menulis. Namun, ia juga merasakan hidup tidak adil. Ayah dari Barack Hussein, kakek Barack Obama, adalah tukang masak keluarga Inggris di Kenya. Barack Hussein dijuluki anak di keluarga Inggris tersebut.

Sang kakek mengirim Brack Hussein ke sebuah sekolah misionaris. Akan tetapi, setelah lulus sekolah, Barack Hussein tak dapat pekerjaan dan kembali ke desa beternak kambing di Nyangoma Kogela, desa terpencil dengan jalan rusak serta berbukit-bukit di Kenya Barat.

Pada usia 18 tahun, Barack Hussein menikahi Kezia. Namun, Barack Hussein tidak lebih tertarik kepada keluarganya ketimbang politik dan ekonomi. Minat besarnya ke politik membuat para pemimpin kemerdekaan Kenya memberi perhatian.

Kemudian ia didorong mendapatkan beasiswa untuk belajar ekonomi di AS dan kembali ke Kenya setelah kemerdekaan. Pada usia 23 tahun, ia menuju Universitas di Hawaii. Keluarga mengatakan dia mata keranjang dan saat di Honolulu, merayu rekan mahasiswi berusia 18 tahun. Lahirlah Barack Junior pada Agustus 1961.

Dua tahun kemudian Obama Senior harus pindah lagi karena menerima panggilan belajar di Harvard University, Cambridge. Ia pun meninggalkan Obama dan istrinya.

Saat itu Ann menjelaskan kepada Obama bahwa ayahnya harus pergi dan hidup terpisah. Beasiswa tidak mencukupi jika mereka ikut, tetapi bukan uang yang dikhawatiran. Obama Junior mengatakan, rasisme dari dua keluarga merusak perkawinan ayah dan ibunya. Di dalam bukunya, Obama mengatakan ibunya, Ann, yang dipanggil Tut, tidak menginginkan menantu kulit hitam, sementara kakek Obama di Kenya tidak menginginkan menantu kulit putih.

Nyatanya Ann menceraikan suaminya setelah ketahuan sudah menikah. Ann kemudian menikah lagi dengan pria Indonesia, Lolo Soetoro, yang kini sudah almarhum. Obama pun bercerita mengapa Obama pernah tinggal di Jakarta.

Ayah Obama kembali ke Kenya dan bertemu keluarga dengan dua anak. Ia kemudian bekerja sebagai pegawai pemerintah di pemerintahan Presiden Jomo Kenyatta. Obama Senior kemudian menikah ketiga kalinya sebelum berangkat ke Kenya. Dengan gaji yang besar, mobil mewah, istri ketiganya bernama Ruth, seorang guru kulit putih kelahiran AS, turut bersamanya ke Kenya. Ruth dikenal Obama Senior di Harvard dan menikah justru di saat Obama Senior masih terikat pernikahan dengan Kezia dan Ann. Dia juga sudah punya anak dengan Ruth.

Ruth akhirnya meninggalkan Obama Senior setelah berkali-kali mabuk yang selalu membuatnya berang dan memukuli Ruth secara brutal. Kebiasaan mabuk membuat Obama Senior akhirnya kehilangan dua kaki karena tabrakan saat mabuk dan pekerjaannya pun lenyap. Obama Senior menikah lagi dengan wanita lain dan punya anak satu lagi dan sering kembali ke rumah sembari mabuk.

Obama Senior hendak menikahi wanita ini, ketika ia mengalami kecelakaan mobil dan meninggal pada tahun 1982. Saat ini Barack Obama berusia 21 tahun. Said Hussein Obama (40), sepupu Obama, mengatakan kepada The Mail, ”Jelas, Barack Obama sangat terharu setelah mengetahui kisah ayahnya.”

”Kami meyakinkan Barack bahwa ayahnya adalah seorang yang baik namun saat itu ia sulit mencocokkan hal itu dengan kebiasaan mabuk dan perkawinan poligami,” kata Said.

”Ayahnya adalah manusia biasa dan tidak bisa diharapkan menjadi sempurna 100 persen. Sepupu saya (Obama) bingung ketika bertemu saudara-saudari dari empat ibu berbeda. Namun, sama seperti Afrika yang merasa aneh dengan kebiasaan Amerika, demikian pula Amerika bingung melihat kebiasaan Afrika,” kata Said.

Jauh dari teladan

Jauh dari figur teladan, Obama merasakan keanehan. Namun, di dalam bukunya Barack Obama menuliskan hal-hal baik soal Obama Senior. Misalnya, ia mengatakan bahwa ayahnya kehilangan pekerjaan setelah bergabung dengan kampanye menentang korupsi.

Salah satu rekan Obama Senior, yang juga sama-sama sering mabuk, Philip Ochieng Ochieng, mengatakan, kejatuhan Obama Senior adalah akibat kebiasaan buruknya. Rekan Obama Senior ini seorang penulis.

”Meski menyenangkan, murah hati dan pintar luar biasa, Obama Senior juga suka mendikte, kejam. Ia kecanduan minuman beralkohol, jatuh karena kebiasaan pulang ke rumah sembari mabuk setiap malam. Karakter buruk menunjukkan kelemahan dan menyebabkannya kehilangan pekerjaan, jatuh miskin dan semua ini makin mengacaukan kepribadiannya,” kata Ochieng.

Ochieng mengenang, setelah duduk sembari minum semalaman dengan menenggak minuman beralkohol di Hotel Stanley, terkenal di Nairobi, Obama Senior berang setiap kali Ruth bertanya dari mana saja dia semalaman.

Ochieng mengenang ucapannya kepada kerabat dekatnya itu. ”Kamu membawa jauh-jauh seorang wanita dan kamu mengacaukan hidupnya. Ini bukan cara kita.” Nasihat ini tidak mempan. Ruth akhirnya menggugat cerai setelah sebuah pemukulan brutal terulang lagi.

”Obama Senior mengalami kecelakaan parah. Kedua kakinya harus diamputasi dan diganti dengan kaki palsu dari logam. Obama Senior sangat arogan saat mengemudi, terutama ketika sedang mabuk. Saya tidak heran jika ia kecelakaan,” kata Ochieng.

Ruth menolak berkomentar soal semua itu saat ditanyai di sebuah sekolah di Kenya, tempatnya sekarang mengajar. ”Saya menikah dengan bapaknya Barack Obama selama lebih kurang tujuh tahun, ya, Anda bisa mengatakan Barack Obama adalah anak tiri saya,” kata Ruth.

”Obama Senior orang yang sulit. Meski saya menikah tujuh tahun dengannya, paling lama bertahan dari semua istrinya, namun ia bukan orang yang selalu berada di dekat saya.”

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

FAA Akan Buka Data Kecelakaan Pesawat


WASHINGTON — Di bawah tekanan investigator keselamatan penerbangan, lembaga penerbangan Amerika, Federal Aviation Administration, akan membuka data mengenai kecelakaan pesawat akibat menabrak burung ke masyarakat mulai Jumat (24/4).

The National Transportation Safety Board atau Komite Nasional Keselamatan Transportasi Amerika dalam suratnya kepada FAA, menurut kantor berita Reuters, Kamis (23/4), menekankan, kurangnya informasi dapat menghambat upaya memahami alam dan perilaku binatang liar terhadap keselamatan penerbangan.

Dalam dunia penerbangan, isu keselamatan penerbangan dalam kaitannya dengan persinggungan terhadap burung liar sebenarnya tak umum. Namun, ketika pesawat milik United Stated Airways bertabrakan dengan burung sehingga mematikan dua mesinnya, lantas pesawat itu mendarat di Sungai Hudson, maka isu ini mendapat perhatian.

FAA pun pernah menyatakan, gangguan tabrakan burung dengan pesawat menyebabkan kerugian sebesar 600 juta dollar Amerika per tahun dan mengakibatkan 200 jiwa melayang sejak tahun 1988.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Blackberry tips dan trik


JAKARTA - Hingga kini, informasi mengenai Blackberry memang masih minim kendati smartphone ini mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan di Indonesia. Karena itu, tidak heran bila masih banyak pengguna Blackberry yang awam menghadapi berbagai problem yang seringkali timbul.

Moderator Blackberry Community Faizal Adiputra mamaparkan sederet tips dan trik terkait pengoperasian Blackberry. Pertama, pengguna Blackberry harus menentukan secara tepat device dan operator yang akan digunakan. "Calon pengguna Blackberry harus menentukan device dan operator yang cocok. Pilih operator yang sinyalnya paling kuat di dekat tempat tinggal," papar Faizal, di Jakarta, Kamis (24/4).

Kedua, mengoptimalkan pemakaian baterai. Hal ini dapat dilakukan dengan bebagai cara. Antara lain, menggunakan sound yang minimal dalam profil, selalu mengunci device dan menggunakan time out untuk menghemat baterai, serta rutin melakukan up date device.

Ketiga, mengoptimalkan memori. "Minimal sehari sekali restart baterai. Buka baterai dan pasang kembali. Ini mengantisipasi agar memori tidak cepat habis dan terhapus dengan sendirirnya," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, untuk menghemat memori dapat dilakukan dengan menghapus ragam bahasa yang terinstal dalam Blackberry. "Itu menghabiskan memori, jadi hapus saja. Kan bahasa yang terisntal macam-macam, ada Korea, Inggris, dan sebagainya," tuturnya.

Keempat, pengguna Blackberry perlu melakukan penghematan pemakaian akses internet bila berada di luar negeri. Sebab, berada di daerah roaming akan menyebabkan tagihan pulsa membengkak. Karena itu, pengguna Blackberry dapat menggunakan akses WiFi atau akses internet gratis.

Menurutnya, mengirim data dan foto dari luar negeri adalah haram hukumnya. Sebab, segala hal yang dikirim melalui Blackberry tidak dikompres terlebih dahulu. Ia menambahkan, pengguna juga dapat melakukan konfirmasi kepada operator yang digunakan untuk mencari informasi terkait roaming partner. "Sebelum berangkat ke luar negeri, tanya ke operator, apa roaming partner yang murah," ujarya.

Kelima, Faizal menyebut perlunya melakukan back up data secara intensif. "Back up data bisa di komputer atau secara online. Kalau Blackberrynya hilang, jadi masih ada back up data," paparnya.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Mesin Innova Susah Hidup. Ikuti Langkah Ini


KOMPAS.com — Buat pemilik Kijang Innova, ketika hendak menghidupkan mesin, mendapati mesin tidak mau menyala. Padahal, kapasitas bahan bakar di tangki jauh dari mencukupi. Namun, berulang kali kunci kontak sudah diputar, dapur pacu terus hanya berputar.

Apakah prosedur start normal sudah diikuti? Untuk transmisi manual, tekan pedal kopling dan pindahkan transmisi ke posisi netral. Pedal kopling masih terus ditekan, lantas putar kunci kontak ke "Start".

Untuk transmisi otomatis, tempatkan tongkat persneling di posisi P. Alat pengaman starter akan mencegah mesin menyala jika tongkat pemilih ada di luar posisi P atau N.

Jika semua prosedur sudah diikuti dan ternyata mesin masih tak mau hidup (tetapi berputar), jangan dilakukan berulang-ulang lebih dari 30 detik. Pemaksaan ini akan membuat starter dan sistem wiring menjadi panas.

Lebih baik lakukan tindakan ini.

Jika mesin berputar atau berputar pelan (tidak menyala)
1. Periksa terminal baterai dalam keadaan kencang. Pastikan kepala aki dalam keadaan bersih.

2. Jika terminal baterai OK, nyalakan lampu interior.

3. Seandainya lampu tidak menyala, redup pada saat kunci kontak diputar ke "Start", pertanda baterai kosong. Anda bisa mencoba start dengan baterai pancing.

Jika lampu OK dan mesin tetap tidak mau start, perlu penyetelan atau perbaikan.

Jika mesin bisa berputar dengan kecepatan normal, tapi tidak mau hidup.

Untuk mesin bensin
Mungkin banjir lantaran start dilakukan berulang-ulang. Jika ini yang terjadi, putar kunci kontak ke "Start" dibarengi tekan penuh pedal gas dan tahan selama 15 detik. Setelah itu, coba start mesin dengan kaki diangkat dari pedal gas.

Jika masih tidak hidup setelah dikontak selama 15 detik, tunggu beberapa menit dan kemudian coba kembali. Tetap tidak bisa hidup, berarti butuh penyetelan.

Saat menstarter usahakan jangan lebih dari 30 detik. Cara ini bisa menyebabkan starter dan wiring system menjadi terlalu panas.

Untuk mesin diesel
1. Jika start mesin yang sebelumnya mati karena kehabisan bahan bakar, Anda mungkin perlu membuang udara dari sistem bahan bakar. Caranya, operasikan pompa priming sampai Anda merasakan adanya tahanan lebih.

2. Jika sistem bahan bakar "OK", namun mesin enggak mau hidup, berarti perlu penyetelan dan bawa ke bengkel resmi.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Hillary: Papua Perlu Diberikan Otonomi

Washington D.C.: Menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton mengatakan, Indonesia perlu memberikan suatu "otonomi" di Papua.

Saat berbicara di sidang dengar pendapat Kongres di Washington D.C., Amerika Serikat, Rabu (22/4),, Hillary menyampaikan, pemerintah Presiden Barack Obama akan membicarakan masalah itu dengan Indonesia.

Clinton menjelaskan, Provinsi Papua perlu didukung untuk mendapat suatu otonomi. Pernyataan ini dikeluarkan Hillary atas pertanyaan yang diajukan oleh Eni F.H. Faleomavaega, seorang delegasi tanpa suara dari Samoa di Kongres. Faleomavaega memang terkenal sering mengkritik Pemerintah Indonesia.

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah mengatakan kepada BBC , Amerika sudah sangat memahami perubahan mendasar yang terjadi di Papua, dengan diberikannya otonomi yang luas.

"Tentunya kita ingin mengetahui kembali konteks penyampaian statement Menlu Hillary Clinton. Apakah persis apa yang disampaikan media atau ada nuansa yang luput dari kita ikuti," tambahnya.

Provinsi Papua (yang sebelumnya bagian dari Irian Jaya) menjadi bagian wilayah Indonesia setelah dilepaskan oleh Belanda tahun 1963. Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia harus menghadapi gerakan separatis berskalasi kecil di yang terkenal dengan Burung Cenderawasih.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Tunisia dan Turki Resmi Hapus Poligami

BRISBANE — Poligami dalam Islam sangat berat dan hanya dibolehkan bagi pria yang mampu berlaku adil kepada istri-istrinya. Di beberapa negara Islam, poligami telah pun "dibatasi". Bahkan Tunisia dan Turki sudah resmi "menghapus" poligami, kata seorang pakar hukum Islam Australia.

"Poligami dibolehkan bagi pria Muslim yang mampu berlaku adil terhadap istri-istrinya. Yang bersangkutan pun harus punya alasan yang dapat diterima mengapa dia ingin menikahi lebih dari satu wanita," kata Dosen Hukum Islam Universitas Teknologi Sydney (UTS), Jamila Hussain, di Brisbane, Kamis.

Berbicara di depan puluhan akademisi, pengacara dan pengamat masalah Islam yang menghadiri diskusi terbuka tentang isu hukum di seputar kehidupan komunitas Muslim di Australia itu mengatakan, beberapa negara Islam telah membatasi poligami. "Bahkan Tunisia dan Turki sudah resmi melarang poligami," katanya.

Jamila Hussain yang mengangkat topik bahasan "Syariah dan Hukum Keluarga Australia" dalam diskusi terbuka yang diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Queensland (UQ) ini mengatakan, hampir tidak ada pertentangan antara hukum Islam dan hukum keluarga Australia, kecuali aturan tentang poligami dan kawin beda agama.

Dalam masalah kawin beda agama, penulis buku "Islam Its Law and Society" (2004) ini mengatakan, perempuan Muslim tidak dibolehkan menikahi pria non-Muslim. Sebaliknya, pria Muslim dibolehkan menikahi perempuan ahlul kitab (Yahudi dan Kristen) tetapi tidak perempuan yang bukan dari ahlul kitab.

"Pada umumnya, kawin beda agama ini tidak disarankan karena rentan terhadap munculnya konflik keluarga di masa depan," kata Hussain dalam acara diskusi yang dipandu pakar hukum Islam UQ, Ann Black, itu.

Mengenai masalah perceraian, ia melihat hukum Australia belum mengatur perihal perceraian yang bersifat agama sehingga para wanita Muslim menghadapi beberapa kesulitan, seperti adanya masa penungguan selama setahun tanpa dukungan dan tidak memperoleh putusan cerai secara agama.

"Ada beberapa perempuan Muslim (Australia) yang bahkan tidak bisa menikah lagi. Di beberapa negara Muslim, perceraian sipil justru tidak diakui," katanya.

Acara diskusi yang menghadirkan akademisi, imam masjid, dan pengacara Muslim dan non-Muslim Australia itu juga membahas masalah migran dan pengungsi Muslim di Australia, warisan, praktik agama dan pendidikan, serta produk keuangan dan ekonomi Islam.

Para pembicara lainnya adalah Rob Lachowicz (akademisi Universitas Griffith), Rafik Sabdia (pengacara), Dr Tariq Syed (akademisi Universitas Griffith), dan Ishaq Burney (pengacara). Di Australia, terdapat sekitar 400.000 orang Muslim.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Penasihat Ekonominya Tidur Saat Obama Pidato

WASHINGTON — Kejadian dialami Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu di mana peserta tidur saat SBY berpidato di Forum Konsolidasi Pimpinan Pemerintahan Daerah di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) juga dialami Presiden AS Barack Obama.

Lawrence Summers, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih tertangkap kamera sedang tertidur selama rapat dengan para pejabat perusahaan kartu kredit yang dipimpin Obama, Kamis (23/4) waktu setempat.

SBY marah dan menegur anak buahnya yang tidur kala itu. Namun, belum ada laporan tentang reaksi Obama setelah mengetahui penasihat ekonominya itu tertidur.

Obama memang bertemu dengan pelaku industri kartu kredit. Obama berencana menekan mereka dengan setumpuk aturan agar dapat melindungi konsumen dari biaya yang tidak adil, tingkat suku bunga yang tinggi, dan pinjaman yang menyusahkan.

Obama bertemu dengan pemimpin perusahaan penerbit kartu kredit, termasuk American Express, Visa, dan Master Card di Gedung Putih. Pemerintahannya akan memberlakukan aturan baru.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Pantang Mati Sebelum Ajal


Simanjuntak, harus rela kehilangan delapan jari tangannya akibat digerogoti penyakit langka bernama Buerger’s Disease, sebuah penyakit akibat penyempitan pembuluh darah yang menyerang para perokok. Ia sempat ingin mengakhiri hidupnya, tapi akhirnya memutuskan untuk bertahan hingga sekarang.
Sementara Ibu Siti Fatimah harus kehilangan tiga putranya akibat penyakit Hemophilia sebuah penyakit kelaian pembekuan darah. Hanya Ninis, satu- satunya anak perempuan yang selamat dari penyakit itu. Namun Ninis, kini harus mengalami hal yang serupa dengan sang ibu. Putra semata wayangnya, Malik, kini harus menanggung warisan keluarga sebagai penderita Hemophilia. “Saya berharap anak saya bisa hidup hingga dewasa,” kata Ninis.

Untuk mewujudkan harapannya, Ninis terpaksa harus menjaga Malik dengan ekstra ketat. Ia membatasi aktivitas Malik untuk menjaganya dari benturan dan luka. Andai Malik terbentur saja, maka murid sekolah dasar itu harus menjalani transfusi darah. “Penyakit Hemophilia itu mengejamkan,” ujar Malik polos.

Dalam kesempatan ini juga Hematolog Prof. Karmel L. Tambunan, memberikan beberapa informasi seputar penyakit Hemophilia dan penyakit langka lainnta, yakni ITP (idiopathic thrombocytopenic purpura), yang dialami oleh Rebecca Marthina.

Rebecca mengalami serangan penyakit ini pada akhir tahun 2008. Secara medis, ITP diartikan suatu kelainan pada sel pembekuan darah, yakni trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan perdarahan. Perdarahan terjadi umumnya pada kulit.

Di episode ini juga Kick Andy akan mengajak ada mengenal sejumlah kisah dari para mantan penyandang penyakit langka. Misalnya, Nicholas, remaja yang pernah terserang penyakit Guillain Barree Syndro, sebuah penyakit auto-immune, dimana sistem kekebalan tubuh tidak membunuh virus yang masuk tetapi justru menyerang sistem kekebalan tubuh didalam diri sendiri. Guillain Barree Syndrome menyerang saraf akibatnya saraf yang berada didalam otot tidak dapat digerakkan sehingga tubuh menjadi lumpuh.

Ada juga penyakit Myasthenia Gravis yang diderita Dewina Sugianto. Pada tahun 2002 tiba-tiba Wina mulai susah mengucapkan kata-kata. Dia mulai cadel dan susah membuang ludah. Pada akhir tahun 2003 keadaan semakin parah. “Saluran pernafasan penuh lendir dan gaya peristaltik di kerongkongan gak berfungsi. Alhasil aku gak bisa menelan makanan dan minuman, otomatis berat badan aku turun drastis jd 30 kilo-an,” tutur Dewina.

Penyakit langka juga menyerang mantan presenter kuis Pepeng. Penyakit Multiple Schlerosis, menggerogoti syaraf pusat Pepeng, mirip dengan penyakit lupus yang menyerang auto-immnune. Dokter ahli syaraf Yusak Mangara Siahaan, mengatakan bahwa penyakit Multiple Schlerosis hingga saat ini belum ditemukan obatnya. “Penyakit yang belum ada obatnya, digabung dengan rasa nyeri yang tidak pernah berhenti adalah kombinasi yang cantik untuk menjai depresi,” ujar Pepeng yang sejak 2,5 tahun ini hanya bisa beraktivitas di kamarnya saja ini.

Nara sumber Ghina akan membukakan wawasan kita, betapa banyak penyakit langka yang ada di sekitar kita. Ghina menderita Crouzon Syndrome, yakni suatu kelainan bawaan yang ditandai dengan terlalu cepat menutupnya ubun-ubun pada saat bayi. “Sebagai upaya pengobatan Ghina harus melakukan rekonstruksi tulang tengkorak lebih dari satu kali,” ujar Yetti sang Ibu.


Ghina mengalami operasi sejak usia 2 tahun, untuk member ruang otaknya supaya bisa berkembang baik dan agar matanya tidak tertekan terlalu keras. Umur 8 tahun, setelah insiden bola matanya yang nyaris lepas, Ghina kemudian mengalami operasi rekontruksi tulang tengkorak kembali. “Tulang muka Ghina harus ditarik dengan sebuah alat bernama distracter sebanyak 2,5 cm dan itu harus dilakukan bertahap, 1 hari sebanyak 1 mm sehingga memakan waktu 2,5 bulan,” ujar ibunya. Dan kini Ghina menunggu operasi ketiganya di usia 16 tahun nanti.

Meski demikian berat, Ghina mengaku tetap merasa bahagia. Semua perjalanan hidupnya ia telah tulis dalam sebuah diary yang kemudian diterbitkan sebagai sebuah buku.

Ghina, Pepeng, Christian, dan nara sumber lainnya adalah mereka yang telah terpilih untuk menjalani ujian hidup yang demikian berat. Tapi mereka memilih ikhlas untuk menikmati ujian ini dengan tetap bertahan dan berpantang mati sebelum ajal benar-benar menjemput.

Inilah episode tentang dunia kesehatan yang dibalut dengan kisah-kisah inspiratif para nara sumber. Selamat menyaksikan.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Ditemukan Planet Mirip Bumi


Washington : Setelah mengamati tak kurang dari 340 planet di angkasa luar, sejumlah astronom menemukan sebuah planet yang mempunyai tanda-tanda kehidupan yang mirip dengan bumi. Planet itu diberi nama Gliese 581 e dan Gliese d yang disebut para astronom itu mempunyai sifat exoplanet, yaitu mempunyai tanda-tanda kehidupan yang mirip dengan bumi.

Planet itu berada pada jarak sekitar 20 tahun cahaya dari Bumi, atau sekitar 193 triliun kilometer dari Bumi, dan terletak di rasi bintang Libra. "Sebuah penemuan yang luar biasa dan merupakan pertanda baik adanya sebuah planet yang habitable (kemungkinan bisa didiami)," ujar astronom Alan Boss dari Carnegie Institute, Washington.

Para peneliti menemukan suhu permukaan planet itu tampaknya mengizinkan kemungkinan terbentuknya butiran-butiran air yang sangat penting bagi kehidupan. Suhu temperatur permukaan planet ini diperkirakan stabil anatara 0 - 40 derajat celcius. Planet ini sekitar 1,9 kali lebih besar dibandingkan dengan bumi. Massa planet ini sekitar 5 kali massa Bumi, dan merupakan planet terkecil di luar tata surya yang ditemukan saat ini.

Ada beberapa planet yang telah ditemukan dalam sistem tata surya Gliese 581 namun dua planet yang diduga paling mendekati sifat-sifat Bumi adalah Gliese 581 d dan Gliese 581 e.

Gliese 581 ditemukan oleh sekelompok astronom yang bekerja pada European Southern Observatory dengan lensa teleskop 3,6 meter yang terletak di La Silla, Chile.

Planet yang paling kecil, Gliese 581 e, diperkirakan mempunyai massa 1,9 massa bumi, dan mempunyai orbit mengitasi matahari 3,15 hari. Karena sangat dekat dengan sistem plenet Gliese 581, sehingga memancarkan panas yang kuat, dan mungkin ada gas dan cairan-cairang yang mungkin telah hilang sejak lama, sehingga sekarang hanya meninggalkan batu-batu yang tak layak didiami. Sedangkan Gliese 581 d mengitari orbit matahari selama 80 hari.

Pada bulan Pebruari, seorang astronom Perancis juga mengumumkan telah menemukan sebuah planet yang lebih kecil, yang kemudian dia namai CoRo-Exo-7b, yang diperkirakan memiliki massa 1,7 massa bumi, mengintasi sebuah orbit bintang, dan disebut memiliki ciri-ciri seperti Gliese 581 e.

Penemuan ini penting dan semakin membuka gairah para astronom untuk mencari kemungkinan-kemungkinan adanya planet yang memungkinkan para penghuni bumi bisa juga hidup disitu.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Depkes: 182 Caleg Berpotensi Stres Ringan

Jakarta : Pemilu legislatif menyisakan masalah kejiwaan bagi sejumlah calon legilatif yang gagal menjadi anggota parlemen. Hasil riset Departemen Kesehatan menunjukkan sebanyak 7.376 orang caleg di seluruh Indonesia berpotensi terkena gangguan jiwa berat. Sementara 182 ribu lainnya berpotensi stres ringan.

Menurut Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Depkes, dr. H.M. Aminullah, seorang caleg mengalami gangguan kejiwaan karena tidak siap menghadapi kenyataan pahit. Gejala-gejala yang muncul dari gangguan jiwa, antara lain cemas, susah tidur, menarik diri dari lingkungan. Aminulah menyarankan jika ada anggota keluarga caleg yang menderita gejala tersebut, sebaiknya harus segera ditangani.

Aminullah mengakui fenomena caleg mengalami gangguan jiwa ini belum dalam tahap yang mengkhawatirkan. Sebab itu, Depkes tak langsung turun tangan mengatasi masalah ini.(BEY)


Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Separatisme dan Kemerdekaan

Setiap negara memiliki perasaan nasionalismenya masing-masing. Salah satu manifestasi perasaan nasionalisme tersebut adalah dengan mempertahankan integritas teritorial dari negara. Namun, tidak semua rakyat di wilayah negara tersebut senang dengan kebijakan pemerintah pusat. Apalagi kalau sudah menyangkut masalah mayoritas-minoritas dan hasil sumber daya alam. Masyarakat yang tidak puas akan menyerukan keinginannya untuk merdeka dan menentukan nasib sendiri dengan berbagai cara.


Hak untuk menentukan nasih sendiri atau self determination, terutama dalam konteks kolonialisme memang diakui dalam hukum internasional seperti yang diputuskan Mahkamah Internasional dalam Pendapat Hukum Western Sahara (1975). Namun diluar konteks kolonialisme, seperti keinginan suatu wilayah untuk memisahkan diri, keadaan menjadi lebih rumit. Tidak ada definisi yang pasti mengenai pihak manakah yang berhak atas hak self determination tersebut. Pemerintah pusat ingin mempertahankan wilayah 'memberontak' tersebut karena alasan kebanggan dan integritas wilayah namun wilayah yang memberontak itu sendiri merasa lelah dengan kebijakan pemerintah pusat. Sering pemberontak ini disebut teroris oleh pemerintah pusat, namun menjadi pejuang kebebasan bagi rakyat yang merasa dibela oleh mereka.

Memang ada beberapa negara yang wilayahnya terpecah secara baik-baik seperti Ceko dan Slowakia serta Serbia dan Montenegro. Namun, banyak juga konflik terjadi seperti di Chechnya, Siprus, Western Sahara karena tidak adanya titik temu antara pihak pemberontak dan pemerintah pusat. Jalan tengah yang didapat biasanya dengan pemberian otonomi yang lebih besar kepada daerah yang tidak puas tersebut. Walaupun terkadang opsi otonomi ini juga tidak memberikan hasil apabila kelompok yang memberontak ngotot untuk merdeka.

Satu hal yang menarik yang saya temukan di lomba bulan kemarin adalah peranan media sangat penting untuk melihat duduk masalah yang ada. Saat saya berbicara dengan tim Serbia, salah satu dari mereka bercerita mengenai konflik Balkan dengan sudut pandang yang berbeda dari apa yang ada di media konvensional. Dia berkata bahwa tidak semua orang Serbia setuju dengan kebijakan Slobodan Milosevic dan dia juga berkata bahwa konflik di Balkan bukanlah konflik agama melainkan etnis. Kebetulan saja sebagian besar orang Serbia adalah Orthodox, sebagian besar orang Kroasia adalah Katolik, namun di Bosnia sendiri terdiri dari tiga kelompok etnis yaitu Bosniaks, Serbian, dan Kroasia. Saat mendengar cerita dia, saya seperti mendengarkan cerita orang Indonesia apabila ditanya mengenai konflik Timor-Timur. Apa yang ditulis oleh media internasional akan berbeda dengan apa yang dipersepsikan oleh orang yang berada di tempat kejadian.
Read More...

Cina Hukum 881 Ribu Pejabat karena Korupsi

Badan Disiplin Cina selama Juli 2003 hingga Desember 2008 telah menghukum 881 ribu pejabat karena berbagai kasus. "Dari sejumlah itu sebanyak 852 ribu merupakan kasus korupsi, penyuapan komersial, serta tindakan pelanggaran hukum atau indisiplin lainnya," demikian disampaikan Komisi Sentral Inspeksi Disiplin (CCDI) Partai Komunis China (CPC) di Beijing, Kamis (23/4).


Diantara sejumlah pejabat yang terlibat, sebanyak 2.386 orang adalah pejabat tinggi dan 29.905 orang di tingkat kabupaten. Disebutkan terdapat 24.718 orang di antara mereka telah dipindahkan ke badan hukum untuk menunggu tuntutan pengadilan.

Semenjak Kongres Nasional ke-16 CPC pada 2003, CCDI dan Kementrian Supervisi sudah menangani secara ketat kasus yang mencakup korupsi pejabat tinggi termasuk mantan Ketua Partai CPC di Shanghai Chen Liangyu dan mantan Kepala Adminsitrasi Makanan dan Obat Zheng Xiaoyu.

Chen, yang terlibat dalam skandal dana keamanan sosial, sudah diputuskan masuk penjara selama 18 tahun karena kasus penyuapan serta penyalahgunaan kekuasaan.
Adapun Zheng dieksekusi pada 2007 karena menerima suap 6,49 juta yuan atau sekitar 889 ribu dolar AS, dalam kasus penyuapan dan lalai dalam menjalankan tugas.

China selama beberapa tahun ini terus mengintensifkan sejumlah upaya dalam memerangi korupsi. Dalam Januari tahun ini, Hu Jintao, Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPC, mendesak CCDI secara tegas memperbaiki sikap salah para pejabat yang merugikan masyarakat.

Hu meminta pada badan disiplin untuk memfokuskan pada penyalahgunaan kekuasaan, penyuapan serta perbuatan tercela, serta menjanjikan tidak ada pejabat yang korupsi bisa lolos dari hukuman.
Read More...

Kloning Pertama Manusia Dua Tahun Mendatang?

London : Dokter di pusat kesuburan Amerika serikat mengklaim telah berhasil mengkloning 14 embrio manusia dan mentransfer 11 di antaranya ke dalam rahim empat perempuan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Rabu (22/4).

Dr Panayiotis Zavos mengatakan kepada koran Inggris Independent meskipun berhasil mengkloning belum ada satu pun dari perempuan tersebut hamil. Bayi pertama dari hasil pengkloningan kemungkinan akan lahir dalam dua tahun mendatang.


“Tidak diragukan lagi...pengkloningan anak akan segera berhasil. Saya tidak percaya ini tidak mungkin terjadi,” kata Zavos.

“Jika kami mengintensifkan kerja kami kami bisa mengkloning seorang bayi dalam dua tahun namun saya tidak bisa tahu apakah bisa mengintensifkan hal tersebut.”

Apa yang dilakukan Dr Zavos dikecam sebagian besar ahli kesuburan, yang mempertanyakan apakah teknik yang dipakainya terkait etika, aman.

Meskipun ilmuwan lainnya telah menciptakan embrio manusia dari hasil pengkloningan dalam tabung tes ke dalam ekstrak sel batang (stem cells) untuk diteliti, namun Zavos telah membuka tabu dengan menempatkan embrio tersebut ke dalam rahim perempuan.

Menurutnya dia juga telah berhasil memproduksi pengklonngan embrio tiga orang yang telah mati, termasuk seorang gadis berusia 10 than bernama Cady yang tewas dalam tabrakan mobil di Amerika Serikat. Sel darah Cady dibekukan dan dikirimkan kepada Zavos.

Zavos, seorang dokter AS naturalisasi Siprus, diyakini telah melakukan serangkaian penelitiannya di sebuah laboratorium rahasia di suatu tempat di Timur Tengah untuk lolos dari larangan kloning yang telah diterapkan di AS.


Read More...

Pelesiran ala Terpidana


David Nusa Wijaya (Ng Tjuen Wie), 47 tahun, adalah contoh kesekian dari tahanan yang mendapat keistimewaan. Dia, yang masih berstatus bebas bersyarat, pun bebas pelesir ke luar negeri.

David terbukti merugikan negara Rp 3,336 triliun melalui korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia yang dikucurkan BI ke Bank Umum Servitia. Akibatnya, bekas Direktur Utama Bank Umum Servitia itu diganjar kurungan empat tahun.


Perjalanan Hukum

11 Maret 2002: Pengadilan Negeri Jakarta Barat memvonis tiga tahun penjara, denda Rp 30 juta, dan mengembalikan uang pengganti Rp 1,291 triliun.


21 Mei 2002: Di tingkat banding, Pengadilan Tinggi Jakarta memvonisnya empat tahun penjara, denda Rp 30 juta, dan membayar uang pengganti Rp 1,291 triliun.

23 Juli 2004: Di tingkat kasasi, Mahkamah Agung memvonisnya tahanan delapan tahun, juga harus membayar denda Rp 30 juta dan uang pengganti Rp 1,291 triliun.

28 Juli 2004: Kejaksaan Negeri Jakarta Barat mengaku terlambat menerima salinan putusan sehingga David telanjur hengkang ke luar negeri.

13 Januari 2006:
David tertangkap di Bandar Udara San Francisco, Amerika Serikat, oleh Tim Pemburu Koruptor dan dengan bantuan Biro Penyelidik Federal (FBI).

17 Januari 2006:
Tiba di Indonesia. Ia mengaku tak tahu jadi buron. "Saya keluar Indonesia sebelum vonis dieksekusi," katanya.

18 Januari 2006:
David dimasukkan ke Rumah Tahanan Salemba.

16 Januari 2008: Peninjauan kembali David dikabulkan sehingga tahanannya menjadi empat tahun penjara.

9 Juli 2008:
Pukul 7 malam waktu Hong Kong, petugas imigrasi di bandar udara menangkapnya karena masih termasuk daftar cekal.

MANA YANG BENAR

* Direktur Jenderal Lembaga Pemasyarakatan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Untung Sugiono mengatakan: status David bebas bersyarat. "Kalau ada izin dari Kepala Balai Pemasyarakatan, dia boleh ke luar negeri."

* Sebaliknya, Jaksa Agung Muda Intelijen Wisnu Subroto menilai David melanggar peraturan Menteri Hukum dan HAM tentang syarat dan tata cara pelaksanaan asimilasi pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dan cuti bersyarat. "Pasal 16 ayat 4 menyebutkan narapidana dan anak didik pemasyarakatan selama menjalani pembebasan bersyarat tidak diperbolehkan bepergian ke luar negeri, kecuali mendapat izin Menteri Hukum dan HAM."
Read More...

KKR Aceh: Antara Memaafkan Dan Melupakan Sejarah

Mayat-mayat korban konflik
Sekitar dua minggu yang lalu, teman-teman blogger di Jakarta, memberi kabar (via SMS) tentang diputarnya sebuah film yang "agak-agak berbahaya" tentang Aceh. Film "The Black Road" garapan William Nessen, seorang jurnalis freelance yang oleh sejumlah masyarakat Aceh lebih dikenal dengan nama panggilan "Abu Billy".

Meski sempat kaget, karena film yang dilarang beredar di Indonesia itu ternyata sampai juga ke seberang sana, namun di zaman dimana internet sudah bikin PT Pos Indonesia nyaris bankrupt ini, tentu peredaran film-film demikian bukan hal aneh. Di Aceh sendiri film itu sudah beredar sejak sekitar tahun 2006. Ditonton diam-diam, di-copy ke hard disk komputer atau dibakar dan beredar dari tangan ke tangan. Hingga di tahun 2008 kemudian, komunitas Aceh Movie Maker berniat memutarnya secara terbuka di Banda Aceh. Saya tak pernah tahu apa film itu jadi diputar atau tidak, karena kontak dengan teman di komunitas-komunitas seni - seperti Komunitas Tikar Pandan - yang konon diundang dan berniat datang, terputus.

Namun, film itu menjadi cerita tersendiri, baik saat itu atau ketika teman-teman di Jakarta menceritakan tentang acara nonton film tersebut. Di masa film itu masih bergentayangan seperti kuntilanak, yang cuma ditonton malam-malam di kamar-kamar kontrakan, film itu sempat membangkitkan militansi tersendiri di antara mereka yang menontonnya. Setidaknya, militansi untuk pro-aktif menyikapi pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh selama konflik, baik yang dilakukan oleh GAM ataupun oleh aparat TNI/Polri. Namun semangat itu meredup... tenggelam dalam hiruk-pikuk Pilkada yang mengantarkan mantan staf khusus psy war-nya GAM dan aktivis SIRA sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur propinsi ini. Seperti suspended-nya situs SIRA yang dulu lantang meneriakkan referendum sejak kursi orang kedua penguasa negeri ini diraih, seperti itu pula suspended-nya niatan untuk meluruskan dan menuntut keadilan sejarah pada masa-masa suram di tanah ini.

Ini adalah mimpi sejak awal abad 21 ini. Mimpi untuk menuntut penegakan hukum yang bukan cuma lelucon kesiangan para hamba hukum, terhadap siapapun yang melanggar hukum-hukum kemanusiaan di tanah ini. Mimpi yang membuat kursi-kursi kuliah mesti ditinggalkan barang sehari, untuk berbaris dengan muka tertutup kain merah di persimpangan-persimpangan kota. Demi segala pembunuhan sebagai pelanggaran hukum yang tak terhukum. Demi Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang cuma jadi basa-basi untuk bisa ditegakkan dengan sepahit-sebusuk apapun hasilnya, sejak pengadilan koneksitas atas pembunuhan Teungku Bantaqiah di Beutong Ateuh cuma menjadi lelucon basi di dalam skripsi, belum lagi sejumlah kejahatan masa lalu di Aceh ini.

Dan KKR, alias Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang dulu heboh gaungnya itu, kini diam hilang suara. Sambil diam-diam dipertanyakan kembali, sejak Elsam (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat) mulai bertanya kabar komisi yang dijanjikan, dipermak, dibongkar-ulang, diutak-atik, diundangkan, lalu dibatalkan itu (seperti kabar di TempoInteraktif ini). Dibatalkan bersama UU No. 27 tahun 2004 tentang KKR, dan para wakil rakyat di parlemen dengan enteng ngoceh bahwa, "KKR Aceh bukan prioritas politik". Dan jadilah KKR Aceh terkendala sampai hari ini.

Memang ada pertanyaan tersendiri di kalangan masyarakat Aceh, tentang perlu ataukah tidak membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi itu? Namun terlepas dari apapun namanya, di saat harapan sudah memudar bahwa kerelaan hati melegalkan proses pengungkapan sejarah dan pembuktian hukum itu akan terwujud, apa yang diinginkan di sini adalah kejelasan sejarah, siapa yang bertanggung-jawab pada apa yang terjadi.

Ini bukan perkara dendam atau tidak mau memaafkan, seperti yang saya sampaikan pada teman-teman (baik di Aceh ataupun di luar Aceh). KKR itu cuma untuk mencari kepastian hukum! Maka alangkah memiriskan hati, ketika Pito - teman blogger di Jakarta yang ikut menonton film tersebut - mengutip ucapan Bang Aip bahwa, "KKR tu macem nyari bangke dan nguburin biar gak pada kebauan. Biar gak jadi penyakit buat orang-orang yang masih idup". Seseorang di luar Aceh sana, bisa mengatakan ucapan yang merefleksikan apa yang saya (dan masyarakat di sini) ingin katakan.

Benarlah demikian adanya. Ini bukan tentang dendam, tentang mengungkit masa lalu dengan kesumat untuk menuntut balas semata. Dukungan saya pribadi pada KKR dan segala program untuk meluruskan sejarah di negeri ini - dari jejak-jejak kaum SI Merah, DI/TII, PKI Madiun, Andi Azis, G 30 S/PKI, hingga peristiwa Malari dan Tragedi Mei 1998 - adalah keinginan untuk melihat sejarah yang jujur, yang tidak dimanipulasi dengan brutalnya. Sehingga yang diwariskan pada anak cucu pewaris negara ini satu hari nanti, bukanlah dongeng tentang sejarah yang baik-baik saja. Bukan cerita tentang kehidupan berbangsa dan bernegara yang melintasi liku-liku sejarah, dimana semua seakan begitu dinamis, begitu manis untuk dikenang dengan romantis. Hitam-putih dan wangi-busuknya sejarah negara ini, adalah sejarah yang harus diakui. Harus ditemukan kembali, seperti mencari mayat-mayat yang lenyap tanpa nisan tanpa kuburan.

Ada ucapan pamungkas yang sering muncul setiap perdamaian berlangsung, "Lupakan masa lalu, mari menatap masa depan yang lebih cerah." Ini ucapan keblinger, cuma pantas didongengkan pada kanak-kanak yang baru berkelahi karena berebut permen, dimana luka-luka mereka bisa diobati dengan obat merah dan plester belaka. Adalah memuakkan mendengar dan melihat orang-orang berkuasa bicara begini, seperti laku Megawati yang enteng melupakan korban-korban peristiwa 27 Juli yang pernah melejitkan ia menjadi penguasa negara ini.

Konon, memaafkan itu berarti melupakan dendam. Benar, kita bisa sepakat. Dendam harus dibuang, jika masa damai sudah terajut. Tapi jika masa lalu harus dilupakan, cuma kehendak Tuhan yang bisa membuat manusia benar-benar melupakan masa-masa lalu dalam kehidupannya. Maka, ucapan seperti ajakan Presiden SBY untuk melupakan masa konflik di Aceh, adalah ucapan yang membuat tawa pahit keluar dari bibir. Ditambah ucapan-ucapan dari petinggi militer, aparat keamanan, dan elit-elit politik Negara Kesatuan Republik Indonesia yang (masih) saya cintai ini.

Saya menertawakan ucapan demikian, karena begitu enteng diucapkan. Apalagi oleh TNI dan Polri yang seperti mau cuci-tangan dari polah mereka selama masa-masa konflik. Jangankan mereka, catatan-catatan suram dari GAM pun, dengan sikap-sikap biadab selama konflik (mulai dari kutipan liar pajak nanggroe, penculikan dan pembunuhan) tak bisa dilepaskan begitu saja. Semua orang bertanggung-jawab terhadap apa yang diperbuat, dari kroco-kroco di lapangan hingga para pejabat teras dari pihak-pihak yang bertikai.

Bagaimana jika TNI, yang konon dalam sejarah pernah menyerahkan 7 jendral dan 2 perwira sebagai martir-martir Pancasila dalam peristiwa G30S/PKI, saya tanyakan, "Maukah anda-anda wahai petinggi dan purnawirawan TNI, melupakan kekejaman PKI yang kalian sebut-sebut berdosa, berlaku biadab dan khianat itu?"

Seujung kuku pun saya tak yakin bahwa TNI akan mau melupakan peristiwa tersebut. Meski mungkin bukan dendam lagi, tapi sebagai sejarah pahit. Nah, hal yang sama berlaku dalam harapan dan mimpi kami melihat Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi berdiri. Setidaknya, harapan ini menahan gairah kebinatangan untuk melakukan pembalasan seperti yang dipraktekkan militer pada ribuan warga negara Indonesia yang dicurigai terkait dengan PKI paska tragedi 1965.

Di sini, antara memaafkan dan melupakan sejarah, mesti dipisahkan. Sejarah tak boleh dilupakan, karena ia adalah rekam-jejak perjalanan negara ini. Jika masih memungkinkan untuk dikoreksi, ia mesti dikoreksi. Jika memungkinkan untuk menegakkan hukum, maka hukum harus ditegakkan. Sebagai hukuman sekaligus pelajaran agar laku-laku busuk di masa lalu tak boleh berulang kembali.

Memaafkan itu baik. Dianjurkan malah, apakah secara adat, budaya atau agama. Apalagi dalam suasana perdamaian. Suasana dimana perang sudah menjadi fabel usang. Suasana dimana cerita tentang desa dan kota yang bising dipenuhi celoteh peluru dan pekat bau mesiu sudah jadi cerita masa lalu.

Cerita tentang nasib selama 350 tahun di bawah pijakan sepatu Belanda, sudah selesai. Kolonialisme yang mendarat setelah kapal-kapal generasi Cournelis de Houtman buang sauh dan merapat, sudah tamat. Tamat, jauh sesudah si Cournelis mati di geladak kapalnya sendiri, dibunuh Laksamana Malahayati. Hindia Belanda hanyalah nama lama yang sudah dipermak menjadi Indonesia, dan menjadi negara baru di Asia Pasifik bersama kibaran Merah Putih dan lagu Indonesia Raya.

60 tahun lebih sudah berlalu sejak Agustus 1945 itu. Sejak masa-masa perjuangan kemerdekaan yang sudah membuat ribuan rakyat nusantara ini menjadi martir yang tumpah-ruah turun ke pertempuran-pertempuran, dari Cot Plieng di Aceh Utara, Palagan Ambarawa, hingga Puputan Margarana laskar Ngurah Rai di Pulau Dewata; untuk kemerdekaan yang tak pernah mereka cicipi. Kini, tak ada lagi cerita tentang Sinyo Belanda petantang-petenteng memukuli kaum inlander, tak ada lagi Noni Belanda berambut pirang-bermata biru melintasi pasar dengan anggun, dipayungi pribumi yang kepanasan, dan para jelata lain menundukkan kepala sebagai tanda perbedaan strata.

Sejarah sudah beda. Sudah berubah. Indonesia dan Belanda sudah berdamai, sejak Operasi Trikora mengusir serdadu-serdadu Wilhelmina dari Papua. Kunjungan kenegaraan antar dua negara ini bukan cerita langka, sejak zaman Sukarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Meski ada riak-riak kecil dalam hubungan bilateral, secara keseluruhan hubungan Indonesia dengan negara yang pernah membuat Pitung mengamuk itu, baik-baik saja. Damai. Peace.

Hal yang sama pula dengan Jepang. Negeri Sakura yang "cuma" sempat menjejakkan sepatu tentara mereka di negeri ini selama 3,5 tahun itu, juga sudah berdamai dengan kita-kita orang. Perdamaian yang mulai terjalin, sejak semangat bushido (dengan keyakinan dilindungi Amaterasu Omikami) mereka mencair seperti keju dijemur, setelah Hiroshima dan Nagasaki lumat dihajar bom atom. Dokuritsu Junbi Cosakai pun dibentuk, dan sejarah pun berganti. Indonesia merdeka, dan tahun-tahun yang berlalu diisi dengan hubungan bilateral antar dua negara. Atau tepatnya, hubungan antar elit-elit politik dan ekonomi negara ini dengan negara itu, dalam bentuk yang hangat, manis dan bersahabat. Cukup bersahabat erat, sehingga pemerintah negara ini murka luar biasa pada warga negara sendiri yang rusuh saat Perdana Menteri Kakuei Tanaka bertandang pada 15 Januari 1974.

Kerusuhan itu berkategori barbar di mata pemerintah, karena sudah mengusik perdana menteri dari negeri yang sudah berbaik hati memulangkan ribuan pemuda Indonesia dalam seragam Heiho dan PETA, dari garis depan perang Asia Pasifik. Dipulangkan, hanya untuk bergabung dengan laskar-laskar kemerdekaan dan menceritakan nasib ribuan lagi pemuda Indonesia yang mati di negeri orang, demi kejayaan Asia Timur Raya yang dimimpi-basahkan oleh Jepang.

Mimpi basah yang juga pernah membuat Jepang tak tahan untuk menyalurkan kebutuhan biologis para tentara mereka dengan onani semata, sehingga mesti mengirim perempuan-perempuan Indonesia sebagai budak seks mereka. Sebagai Jugun ianfu, yang pernah menistakan hidup seorang Mardiyem, dimana Jepang tak pernah meminta maaf secara resmi hingga hari ini.

Tapi siapa peduli cerita itu? Elit pemerintahan yang beriktikad baik menjalin hubungan yang menguntungkan perekonomian negeri ini? Tidak. Damai is everything, apalagi dibingkai dengan hubungan ekonomi yang manis, dimana Jepang - sebagai iktikad baik - tidak lagi mengirim serdadu-serdadu bermuka bengis dan meneriakkan "Bagero!" di markas Kenpetai, tapi impor yang mengalir selancar air jebol dari Waduk Situ Gintung. Bukan impor tentara, tapi Honda, Mitsubishi, Yamaha, Suzuki dan Toyota. Demi hubungan manis ini, kita-kita orang rela menahan mimpi punya pabrikan otomotif sejaya industri otomotif Malaysia untuk konsumsi dalam negeri sendiri.

Sering, saat sudah damai, sudah enak, sudah nyaman, sejarah dilupakan hingga cuma menjadi lembaran-lembaran kusam di buku-buku. Jika pun diingat, cuma untuk jadi polemik sesekali, biasanya menjelang Pemilu, lalu dilupakan. Surat sakti Supersemar yang punya arti dalam mengubah jalan sejarah negara ini, sampai detik ini pun masih gaib. Masih misteri, sehingga membuat masyarakat lebih enak membayangkan tokoh Semar yang gemuk dan arif dalam kelucuannya, daripada keberadaan Supersemar yang asli itu sendiri.

Amnesia sejarah yang parah, yang begitu mudah dijadikan penyeragaman bawah sadar dalam himbauan-himbauan manis seperti "Merajut kehidupan yang lebih baik" atau "Menatap hari esok yang lebih cerah", seakan semua lika-liku sejarah yang kita jalani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini tak lebih berarti dari sinetron Lika-liku Laki-laki Tak Laku-laku.

Bukanlah menghargai jasa para pahlawan semata, yang membuat sebuah bangsa menjadi besar, seperti kata mutiara yang diajarkan buku PSPB di bangku SD. Namun jauh dari itu, kesadaran sejarah dan kesediaan untuk mencium wangi dan busuknya sejarah negeri sendiri, adalah apa yang membuat sebuah bangsa bukan hanya bersikap besar tapi juga bersikap benar.

Dari KKR Aceh, inilah harapan dan keyakinan yang bisa jadi agitasi, provokasi atau mungkin sekedar informasi yang sudah berbau basi, tentang hasrat untuk tumbuhnya kesadaran sembuh dari amnesia sejarah yang sudah akut menahun dalam komponen-komponen negara ini: dari rakyat, aparat hingga pejabat yang berkuasa. Memang jalan masih panjang untuk KKR Aceh, tapi tak boleh dibiarkan berhenti. Tidak, sampai hari ini. Meski cuma sebatas opini di artikel ini. Jika sejarah konflik di Aceh tidak diluruskan, maka mungkin benar opini Taufik Al Mubarak, cerita William Nessen belum usai. Boleh jadi akan berulang kembali satu hari nanti.

Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh, adalah satu langkah untuk menyikapi bagaimana memaafkan tanpa melupakan sejarah. Amnesia sejarah, sebagai penyakit yang macam sudah melekat dalam kehidupan bernegara kita, sudah semestinya harus diobati. Dihilangkan.

Terapi, memang terkadang melelahkan dan menyakitkan. Obat memang sering pahit dan memuakkan. Tapi mesti dilakukan, mesti ditelan, sebagai konsekuensi jika kita ingin disembuhkan.

Add to Google Reader or Homepage


Read More...

Abraham Lincoln Diduga Menderita Kanker

John Sotos punya teori mengapa Abraham Lincoln begitu tinggi, mengapa ada benjolan di bibirnya, serta bagaimana dia mengidap masalah gastrointestinal. Presiden ke-16 Amerika Serikat itu, kata Sotos, punya kelainan genetik langka, penyakit yang ada kemungkinan bakal membuat dia meninggal karena kanker dalam jangka waktu setahun seandainya tak dibunuh.


Untuk membuktikan teorinya, Sotos bermaksud bisa memeriksa tetesan darah pada sarung bantal yang dipakai Lincoln untuk bersandar setelah dia ditembak di Ford's Theater di Washington, 144 tahun lalu. Sarung bantal yang tersimpan dalam sebuah bingkai kaca itu kini berada di Grand Army of the Republic Civil War Museum and Library, di timur laut Philadelphia.

Ahli kardiologi itu berharap tes DNA terhadap darah itu bisa mengungkap apakah Lincoln menderita multiple endocrine neoplasia tipe 2B. Kelainan yang terjadi pada satu di antara 600 ribu orang itu dapat menjelaskan tinggi Lincoln yang tidak normal, kepalanya yang relatif kecil dan asimetris, serta benjolan di bibirnya. Penyakit itu juga memicu timbulnya kanker thyroid atau adrenal.

Sotos juga mengutip penurunan berat badan Lincoln saat menjabat presiden dan penampilannya yang kurang sehat pada bulan-bulan terakhirnya. Dia mengatakan penemuan kelainan genetik dan kanker yang mungkin diderita Lincoln akan mengungkap bagaimana kehidupannya sebagai presiden. "Saya tak tertarik pada bagaimana dia meninggal," ujar Sotos. "Saya tertarik pada bagaimana kehidupannya."

Beberapa bulan lalu, Sotos mengajukan petisi kepada museum agar mengizinkannya mengetes sarung bantal itu. Eric Schmincke, kepala sekaligus anggota dewan museum mengatakan permintaan itu masih diperdebatkan dan rapat pengambilan keputusan akan digelar 5 Mei mendatang. Mereka harus mempertimbangkan kemungkinan rusaknya artefak itu, selain isu moral terhadap tokoh hak asasi manusia itu. "Anda harus melihatnya sebagai pemeriksaan terhadap seseorang yang tak bisa membela dirinya," kata Schmincke.

Read More...

Akhirnya Buddha Bar Ganti Nama


Setelah menuai protes dari umat Budha, akhirnya Buddha Bar berganti nama menjadi 'Bataviasche Kunstkring'.

Manager Operasional Buddha Bar, Hendri Marheroso, Selasa 21 April 2009, mengatakan, nama itu dipilih untuk mengabadikan nama asli gedung sejarah yang ditempati Buddha Bar. (Sumber: Vivanews).



Keberadaan waralaba dari Prancis ini diperkarakan karena menggunakan tema Buddha untuk hiburan. Buddha Bar sempat didemo oleh Kesatuan Aksi Umat Beragama Tolak Buddha Bar pada hari Senin 30 Maret 2009.

Pada 15 April 2009, Dirjen HaKI mencabut izin operasional usaha dagang Buddha Bar di Jakarta. Surat pencabutan izin usaha itu ditujukan kepada Dirjen Agama Buddha Departemen Agama. Tembusannya dikirim ke sejumlah instansi terkait seperti Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

Sempat muncul desas-desus kalau Caleg DPR dari PDIP Puan Maharani adalah salah satu pemegang saham waralaba ini. Namun melalui surat yang dilayangkan ke Jakarta Post, pengacara Puan mengklarifikasi kalau putri Megawati ini tidak memiliki kaitan apapun dengan Buddha Bar.
Read More...

Orang tertua di dunia merayakan ulang


LOS ANGELES - Orang tertua di dunia merayakan ulang tahunna ke-115 di Los Angeles Amerika Serikat, Senin waktu setempat. Presiden Barack Obama turut memberikan ucapan selamat melalui surat.

Diberitakan AFP, Selasa (7/4/2009), Gertude Baines, menjadi orang tertua di dunia versi Guinness Book of World Records menggantikan wanita asal Portugal, Maria de Jesus yang meninggal pada Januari lalu. Maria berusia hampir sama dengan Baines. Ulang tahun Baines sendiri dirayakan di Rumah Sakit Western Convalescent.


Bagi Obama, Baines merupakan sosok wanita yang berharga. Baines menjadi warga AS kulit hitam tertua yang mendukungnya menjadi Presiden AS pada November tahun lalu.

Pada perayaan ulang tahunnya, Baines kembali mengatakan, dia akan mendukung Obama lagi menjadi presiden pada pemilihan 2012.

"Keluhannya kepada saya ada dua: Pertama, dia tidak suka daging babi karena tidak cukup garing. Kedua, dia mengaku menderita radang sendi pada lutut," kata Charles Witt, dokter yang merawatnya kepada stasiun televisi lokal KCAL9.

Baines juga mengaku membudayakan hidup sehat dengan tidak mengonsumsi minuman keras dan merokok.

Baines lahir di Shellman pada 1894 dari seorang ayah yang menjadi budak. Kini seluruh keluarganuya telah meninggal.

Baines sempat bekerja di asrama Universitas Ohio sampai pensiun. Masa hidupnya selama 10 tahun terakhir dihabiskan di Rumah Sakit Convalescent



Read More...

7 Etika Bikin Facebook-an Kian Nyaman

Tips & Tricks

Beberapa waktu lalu muncul kasus pria membunuh istrinya karena sang istri mengubah status di Facebook menjadi single. Kasus lain, meski tak seekstrim itu, bisa muncul kapan saja hanya karena situs jejaring semacam Facebook. Lantas bagaimana meminimalisir hal ini terjadi? Beberapa 'etika' Facebook yang dikutip detikINET dari Msnbc berikut mungkin berguna bagi Anda.



1. Status hubungan Anda adalah keputusan bersama pasangan

Jangan pernah mengubah-ubah status hubungan Anda jika tidak didasari kesepakatan bersama antara Anda dan pasangan. Banyak kasus buruk terjadi akibat seseorang merubah statusnya secara sepihak. Jangan lupa, teman-teman Anda atau teman pasangan Anda bisa mengetahui hal ini dengan cepat.

2. Berteman dengan teman dari sahabat Anda pun ada etikanya

Ketika ingin berteman dengan teman sahabat Anda di Facebook, jangan lupakan keberadaan teman Anda yang di sini berperan sebagai 'penghubung'. Katakan dari siapa Anda mengetahui profil mereka. Anda tak mau
dicurigai sebagai sales bukan?

3. Siapkan diri ketika berteman dengan seseorang yang pernah berkencan dengan Anda

Sebelum Anda melakukannya, lebih baik Anda siap mental dulu. Beberapa status yang dia tulis bisa jadi membuat Anda cemburu. Dibutuhkan kedewasaan untuk melakukan hal ini. Namun jika Anda tidak ambil pusing, lakukan saja.

4. Jangan banjiri profil dengan foto, video, dan komentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan Anda

Hal itu sepertinya tidak pantas dilakukan di Facebook. Jika Anda ingin minta simpati, teleponlah teman Anda, jangan bertanya pada orang-orang di dunia maya, apalagi di Facebook yang diakses banyak orang. Anda malah bisa dipermalukan.

5. Jangan curhat dan buka rahasia di Facebook

Jika Anda ingin curhat dan sejenisnya, lebih baik Anda tidak melakukannya di
Facebook. Gunakan saja e-mail, telepon atau lakukan saat sedang makan bersama teman Anda misalnya. Masih banyak fasilitas lain bukan? Anda tentu tidak ingin rahasia Anda diumbar oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

6. Kenali Perbedaan antara Wall dan Message

Suatu pernyataan yang menyangkut hubungan pribadi Anda sebaiknya tidak usah terlalu diekspos. Kalimat seperti "I luv u soo much baaabyy.. I Can't wait too see 2neit", mungkin akan lebih cocok jika ditulis di message.

7. Jangan sekali-kali Membuat profil Palsu

Mungkin terlintas di benak Anda untuk membuat akun palsu mantan pacar yang telah menyakiti Anda. Kemudian, Anda posting hal-hal buruk tentangnya. Tentu saja, jangan pernah benar-benar melakukan hal ini. Jika aksi Anda ketahuan, orang-orang malah bisa memberi cap negatif pada Anda.

Intinya adalah jangan umbar banyak informasi tentang diri Anda apalagi yang bersifat pribadi. Anda tak akan pernah tahu apa saja yang bisa terjadi ke depannya. Ingat, dunia maya meski menyenangkan tetap penuh dengan risiko dan juga orang-orang jahat.

Read More...

SERUAN HARI HENING DUNIA


Rekan-rekan penghuni bumi,

Banyak di antara anda yang bergabung dengan kami dalam perjalanan hening pada 21 Maret 2008 lalu. Partisipasi anda membuat kampanye Hari Hening Sedunia tetap hidup.

Kini, Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim kembali mengajak kita semua, penghuni bumi, untuk meniti jalan hening melalui WORLD SILENT DAY FOR THE EARTH.

Ini adalah kampanye yang menghimbau setiap individu berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca yang memicu pemasanan global dan perubahan iklim.
Kampanye hening empat jam adalah langkah awal menuju HARI HENING DUNIA , yang diinspirasikan dari Bali. Tanggal 21 Maret adalah ekuinoks utara dan hari Kehutanan Dunia, dirangkai dengan 22 Maret yang merupakan Hari Air. Semuanya adalah simbol kehidupan.

Anda juga bisa memilih hari, jam dan cara hening. Yang penting adalah berparstisipai dalam upaya menyelamatkan bumi.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan kunjungi www.worldsilentday.org. Anda bisa download paperless calendar, ikon WSD, desain poster dan mendapatkan penjelasan lengkap tentang kampanye ini.

Mohon sebarkan kampanye ini kepada relasi, teman, keluarga, kolega dan semua orang yang anda kenal. Langkah kecil kita saat ini, bisa amat bermanfaat bagi anak-cucu kita di masa depan .

BERI SATU HARI UNTUK BUMI BERNAFAS
HARI HENING SEDUNIA - 21 MARET

Salam Hening

Tim World Silent Day
Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim
Jl. Pengubengan Kauh no. 94
Kerobokan, Kuta, Bali
Email: bali.climatechange@gmail.com

Read More...

Menelusuri Jejak Penjara Kejam Guantanamo


Kawasan tak berperikemanusiaan ini sebenarnya tempat para ‘enemy combatant’. Tapi kemudian dikenal sebagai penjara para aktivis Islam. Kejam dan tak mengenal hukum [Habis]

“Misteri” Tahanan No. 650

Hidayatullah.com--Pada awal tahun 2003 Dr. Afia Siddiqui bersama 3 anak-anaknya tiba-tiba dinyatakan hilang. Di saat yang sama Amerika dan intelijen Pakistan menuduh bahwa Muslimah ini memiliki hubungan dengan Al-Qaidah. Akan tetapi Amerika dan pihak intelejen Pakistan menyanggah bahwa mereka telah menangkap Afia


Peristiwa penculikan Afia sendiri dilakukan ketika ia bersama ketiga anaknya sedang naik metro untuk mengambil penerbangan ke Rawalpindi, Punjab pada 30 Maret 2003.

Penculikan itu dilakukan ketika ia berjalan menuju airport. Media massa mengklaim bahwa penculikan itu dilakukan oleh intelejen Pakistan, kemudian diserahkan kepada pihak FBI. Saat itu Afia berumur 30 tahun, anaknya yang tertua berumur 4 tahun dan yang terakhir adalah bayi yang masih berusia satu bulan.

Beberapa hari setelah itu channel berita Amerika NBC melaporkan bahwa Afia telah ditangkap di Pakistan atas tuduhan telah menjadi penghubung untuk mentransfer uang kepada Al-Qaidah. Ibunya, Ismat (yang kini telah wafat) menyanggah tuduhan itu.

Pada 1 April 2003, sebuah media massa berbahasa Urdu menyebutkan bahwa Menteri Dalam Negeri Pakistan Faisal Saleh Hayat juga membantah, ketika ditanya apakah Dr. Afia telah ditangkap? Ia mengatakan, “Dr. Afia memiliki hubungan dengan Al-Qaidah dan ia belum ditangkap.” Tapi hingga sampai saat itu pun, nasib Dr. Afia tidak diketahui.

Tidak berselang lama muncullah laporan-laporan media tentang perempuan “Tahanan No. 650” , yang berada di tahanan Amerika di pangkalan Bagram Afghanistan, yang dikabarkan mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dan telah kehilangan kesadarannya.

Pejabat Majelis Tinggi Inggris (The House of Lord) mendapatkan informasi mengenai kedaan tahanan itu. Ia menerangkan bahwa kondisi kejiwaan perempuan itu terganggu karena terus menerus menjadi korban perkosaan petugas penjara dan kedaan sel yang dihuni “Tahanan No. 650” ini tidak memiliki toilet dan kamar mandi tertutup, sehingga tahanan lain bisa bebas melihatnya ketika, ia sedang mandi.

Pada 6 Juli 2008, seorang jurnalis Inggris, Yvonne Ridley, menggelar jumpa pers dan meminta berbagai pihak perduli dengan nasib tahanan perempuan Pakistan ini, yang menurut keyakinannya, perempuan itu sedang berada dalam ruang isolasi tahanan Amerika di Bagram selama empat tahun.

Jurnalis yang menjadi Muslim setelah ditawan Taliban ini mengatakan, “Saya menyebutnya sebagai ‘perempuan abu-abu’, karena bentuknya sudah mirip hantu, terkadang ia menjerit dan menangis terus-menerus.”

Ridley mengetahui hal ini setelah ia membaca sebuah buku The Enemy Combatant yang ditulis oleh mantan penghuni penjara Guantanamo, Muazzam Begg. Sesudah ditangkap pada Februari 2002 di Islamabad, Begg ditahan di pusat penahanan Kandahar dan Bagram selama sekitar setahun, sebelum dia dipindahkan ke Guantanamo. Dia menceritakan pengalamannya di dalam buku yang terbit pada tahun 2005, yang di dalamnya menyinggung tentang “Tahanan No. 650”.

“Saya ingat Muazzam yang mengatakan kepada saya tentang teriakan perempuan yang dulu dia membayangkan bahwa bisa jadi perempuan itu istrinya. Dan saya pernah berfikir bahwa teriakan itu keluar dari tape recorder, yang dijadikan sebagai salah satu bentuk penyiksaan secara psikis,” Ungkap Ridley dihadapan lebih dari 100 wartawan

“Walau bagaimanapun, kami sekarang tahu, pekikan itu datang dari seorang perempuan yang sudah dipenjara di Bagram selama beberapa tahun. Kami juga bisa mengungkapkan dari sumber valid bahwa ia adalah “Tahanan 650” ,”ÉJelas Ridley.

“Tahanan 650” adalah ujung gunung es pelanggaran hak asasi, penahanan secara ilegal yang sangat buruk. Adalah episode memalukan di sejarah Pakistan yang harus diluruskan,”Tambah Ridley.

Seakan-akan menyindir Pakistan, “Adalah hal yang cukup aneh, bagaimana kita menyerahkan saudara perempuan kita kepada non-Muslim laki-laki yang sejarahnya penuh perkosaan dan perlakuan sewenang-wenang kepada tahanan,” kata Ridley dikutip sebuah koran Pakistan. Atas data-data yang ia miliki, Ridley berkesimpulan bahwa “Tahanan No. 650” adalah Dr. Afia Sidiqui.

Mr. Imran Khan, Pemimpin Partai Keadilan (T.I) juga mencurigai bahwa “Tahanan 650” itu adalah Dr. Afia Siddiqui. Dan ia menuduh bahwa AS dan Pakistan sedang menyembunyikan fakta “Tawanan 650” itu.

Dugaan-dugaan bahwa “Tahanan 650” adalah Dr. Afia Sidiqui tidak lama berlangsung, karena lewat pengacaranya, Afia menyatakan bahwa ia memang pernah disekap di Bagram dan mendapat perlakukan yang amat mengerikan. Ini dituturkan oleh pengacaranya Elaine Whitfield Sharp, sesuai yang dilansir Cageprisoners (8/8/2008), sebuah LSM London yang konsetrasi memberikan bantuan terhadap Muslim yang terlibat dalam kasus terorisme.

Sebelumnya, Amerika, hari Selasa (5/8/2008), tiba-tiba menyatakan bahwa Dr. Afia Sidiqui hendak diadili di New York. Padahal sudah hampir lima tahun ia ‘diculik’ dan tidak diketahui rimbanya.

Menurut Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York sendiri, Michael Garcia, Afia Sidiqui ditangkap bulan lalu di Afghanistan. Menurutnya, saat ditangkap, perempuan yang pernah tinggal di AS itu kedapatan membawa dokumen-dokumen mengenai bagaimana membuat bahan peledak dan deskripsi berbagai gedung AS termasuk di New York City.

Dan belakangan kejaksaan negeri New York Setalan mengakui juga bahwa anak Afia yang kini berumur 11 tahun ikut serta ditahan.
Read More...

 

RSS Atom